Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) Kabupaten Malang berharap target PAD (Pendapatan Asli Daerah) di sektor pajak, dapat realisasi pada akhir bulan Oktober 2020.
Kepada media online ini, Plt (Pelaksana tugas) Bapenda Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara mengaku jika target pajak daerah yang belum terealisasi di tahun 2020 ini, hanya tersisa sekitar 20 persen. ”Sampai dengan awal Oktober 2020, target pajak daerah sudah realisasi 80 persen. Asumsi kita, mudah-mudahan di akhir bulan ini (Oktober 2020) target pajak daerah sudah realisasi,” ungkap Made.
Baca Juga : Tahun 2020, Tak Ada Bantuan dari Pemkab Pamekasan, Nasib Lansia Merana
Jika persentase itu dinominalkan, diterangkan Made, sampai dengan awal Oktober 2020 pajak daerah sudah realisasi sekitar Rp 228,8 miliar, dari target sebesar Rp 286 miliar. ”Target pajak daerah tahun ini dipatok sekitar Rp 286 miliar, kami optimis kekurangan 20 persen dari target yang sudah ditentukan di tahun ini (2020) bisa segera tersalisasi,” ucap Made.
Sebagai informasi, pajak daerah yang dikelola Bapenda Kabupaten Malang terdiri dari 10 sektor. Yakni meliputi pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan, mineral bukan logam dan batuan, parkir, air bawah tanah, BPHTB, dan pajak bumi dan bangunan (PBB).
”Dari 10 sektor itu rata-rata targetnya sudah terpenuhi sekitar 70 hingga 80-an persen. Bahkan sektor PBB terpantau targetnya sudah terpenuhi, tinggal mengupayakan sektor pajak yang lain,” ujar Made.
Baca Juga : Kejar Target, Dewan Trenggalek Sisipkan Dua Ranperda Sekaligus Penyertaan Modal PDAM dan SPBU
Menurut Made, sektor pajak daerah memang mendulang penghasilan tertinggi PAD Kabupaten Malang. Bagaimana tidak, nyaris setengah dari target PAD disokong oleh penghasilan pajak daerah. ”Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, target PAD terpakasa mengalami penyesuaian. Dari Rp 700-an miliar, targetnya turun 30 persen menjadi kisaran Rp 500-an miliar. Dari nominal itu, Rp 286 miliar diantaranya bersumber dari pajak daerah,” pungkas Made.