Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami peningkatan signifikan. Per 30 September 2020, angkanya mencapai 71,32 persen.
Sebelumnya, data 24 September lalu tingkat kesembuhan masih sebesar 68,92 persen. Sedangkan untuk fatality rate atau tingkat kematian juga turun dari 2,97 persen menjadi 2,53 persen.
Baca Juga : Ini Kronologi Tenggelamnya Remaja di Embung Asmaratumbang Gedangan
Upaya sosialisasi masih menjadi cara pemerintah dalam menekan munculnya kasus baru Covid-19 di wilayah tersebut. Dari empat kabupaten dan 1 kota yang berada di wilayah DIY, angka penambahan kasus Covid-19 tertinggi masih terdapat di Sleman dengan 48 pasien rawat inap.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman Hardo Kiswoyo bersama Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan, pihaknya akan terus mengevaluasi peta penyebaran Covid-19. "Saat ini kita lihat memang Sleman nomor satu angka kasusnya di wilayah DIY. Namun, kita harus perlu lihat rasio atau persentase tingkat kesembuhan dan kematian," jelasnya, Rabu (30/9/2020) saat dihubungi YogyakartaTimes di Warung Ndelik.
Menurut Joko Hastaryo, ia positif thinking dan memiliki target ke depan untuk memperketat peraturan kembali dengan kolaborasi bersama Satgas Covid-19.
Pihaknya juga menyayangkan kasus tracing yang berada di lembaga pendidikan. "Kami berupaya untuk evaluasi tempat pendidikan yang berbentuk asrama, dan mewajibkan untuk mempunyai tempat karantina mandiri," tegasnya.
Di sisi lain, ia melihat kepatuhan serta disiplin masyarakat menjalankan protokol kesehatan sudah cukup baik. Masyarakat sudah dengan sadar selalu mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, dan menjaga jarak. "Hal ini yang membuat kami optimis menurunkan angka kasus Covid-19 secara pelan-pelan namun signifikan," paparnya.
Diketahui, saat ini Positive Rate Covid-19 Provinsi DIY berada di angka terendah yakni di urutan ke 21. Padahal, sebelumnya berada di 10 besar se-Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar semua elemen masyarakat RT dan RW untuk selalu mencermati warganya yang pulang dari luar kota untuk segera melakukan isolasi untuk mencegah penularan Covid-19.
Baca Juga : Anggap Ujian Perangkat Desa di Tulungagung Tak Transparan, Para Peserta Ngadu ke Dewan
"Tapi sayangnya justru tingkat kepatuhan terhadap pemakaian protokol kesehatan mengenakan masker yang masih rendah berada di kalangan anak muda," ungkapnya.
Ia menjelaskan, Sleman menjadi tempat paling banyak mahasiswa ataupun pelajar luar daerah di banding kabupaten lainnya di Yogyakarta.
"Kini, para mahasiswa sudah kembali atau datang, dan wisatawan juga sudah kembali datang, ini juga yang menjadi penyebab tingginya angka kasus di Sleman, maka perlu di awasi dan ditegaskan kembali," tegasnya.