Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 akan tetap digelar meski di tengah pandemi covid-19. Rencananya, pilkada serentak 2020 berlangsung 9 Desember 2020 di 270 daerah.
Kabar itu juga dikonfirmasi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat menjadi narasumber program Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab.
Baca Juga : Marah Besar, Wali Kota Batu Sesali Adanya Aksi Damai Warga Tuntut Perlindungan Mata Air
Awalnya, Luhut menegaskan dia akan mengikuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pilkada 2020. "Kalau di tentara itu ada proses pengambilan keputusan hanya dua. Kalau sudah diputuskan, laksanakan, amankan. Tidak boleh lebih dari itu. Itu yang saya dapatkan dari para senior saya dulu," ujar Luhut.
Meski timbul pro kontra terkait pelaksanaan pilkada 2020 ini, Luhut menegaskan dia tinggal mengikuti instruksi Jokowi.
Luhut pun sadar tak sedikit pihak yang merasa digelarnya pilkada 2020 ini bisa menimbulkan klaster baru covid-19. Namun, kata Luhut, ada langkah-langkah yang sudah dipastikan agar pilkada tidak menjadi klaster covid-19.
"Jadi, apa yang mau kita lakukan dan Presiden setuju. Kita usulkan kepada KPU (Komisi Pemilihan Umum) maupun Bawaslu nanti dan juga sudah kepada Kapolri supaya dibatasi nanti kampanye," kata Luhut.
Lalu dalam pembicaraan Najwa dan Luhut ini, rupanya ada hal yang cukup menarik hingga mencuri perhatian. Pasalnya di salah satu segmen, Luhut mengimbau kepada semua pihak yang ingin terjun dalam dunia politik agar tetap tenang jelang pilkada.
Saat itu, Najwa menampilkan sebuah cuplikan video konser di tengah kampanye beberapa waktu lalu. Di video itu jelas terlihat banyak orang berdesak-desakan menonton konser sehingga melanggar protokol kesehatan.
Melihat itu, Luhut justru menganggap Najwa Shihab telah memprovokasi. "Jadi seperti ini misalnya, maaf ini jangan marah Najwa, kayak gini kamu ngapain memprovokasi gambar-gambar kayak ginian. Kan gak perlu," cetusnya.
Baca Juga : Tetap Buka di Masa Pandemi, Kafe Backroom by Triangle Dikeluhkan Warga
Mendengar itu, Najwa lantas memberikan sanggahan bahwa video yang ia tampilkan adalah kenyataan. Najwa menilai protokol kesehatan jelang pilkada susah diterapkan.
"Maaf Pak Luhut saya tidak memprovokasi. Saya hanya menunjukkan apa yang terjadi di lapangan. Inilah fakta yang terjadi di lapangan dan saya yakin juga Pak Luhut sudah tahu lapangan seperti ini," ujar Najwa.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan sebaiknya Najwa tidak mengangkat topik yang bersifat "memprovokasi". "Iya tahu, tapi gak perlu lagi 'dianukan' begini. Kita cari lah sekarang topik-topik yang tidak membuat seperti ini. Itu imbauan saya karena ini yang membuat kita sendiri itu tanpa disadari kita turut membuat katut (terbawa) karena ini tangggung jawab kita kepada kemanusiaan," terang Luhut.