Perayaan World Cleanup Day (WCD) 2020, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang berharap masyarakat lebih meningkatkan kepedulian dan bisa mengubah perilaku dalam pengolahan sampah dari rumah, hal itu untuk mewujudkan Kota Malang yang bersih dan sehat.
WCD 2020 ini dirayakan berbeda oleh DLH Kota Malang, jika di lain daerah kegiatan lebih banyak untuk mengumpulkan sampah, tapi di Kota Malang kegiatan fokus untuk mengubah mindset masyarakat untuk mengolah sampah.
Baca Juga : Besok, World Cleanup Day 2020 Kota Malang Terpusat di RW 03 Kelurahan Sukun
"Jadi walaupun tidak disuruh kitapun terus menerus akan mendorong masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dan perubahan perilaku di dalam pengolahan sampah. Karena untuk mewujudkan Kota Malang yang bersih, sehat, itu kan kita harus berupaya bersama-sama upayanya kan banyak, paling tidak dengan berperilaku ramah lingkungan yaitu antara lain membudayakan untuk pengelolahan sampah itu memilah dari rumah," ungkap Kepala DLH Kota Malang, Rinawati.
Tema World Cleanup Day tahun 2020 adalah Bersatu untuk Indonesia Bersih. Aksi yang dilakukan DLH Kota Malang yakni memilah sampah dari rumah yang terpusat di RW 03 Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun. Di sana juga digelar Webinar untuk lurah dan camat se Kota Malang sekaligus kader dan pegiat lingkungan untuk bersama mengajak masyarakat membiasakan peduli terhadap lingkungan.
"Jadi sebetulnya yang utama dan yang paling harus kita perhatikan itu bagaimana kita mengelola sampah dengan benar. Apapun upaya kita itu satu yang paling kita perhatikan mengolah sampah dengan benar. Dari rumah tangga kita pilah, yang organik dan non organik kita pilah-pilah lagi. Bisa didaur ulang untuk kerajinan dijual dan lain sebagainya," kata Rinawati.
Sementara itu, Wali Kota Malang Drs. Sutiaji yang juga menghadiri perayaan World Cleanup Day 2020 mengapresiasi RW 03 Kelurahan Sukun yang sejak 2012 mampu konsisten melestarikan lingkungan.
"Pertama, saya apresiasi RW 3, Pak RW dan masyarakat RW sini ada Pak RT ada seluruh masyarakat ternyata mampu melestarikan mulai tahun 2012 sampai saat ini tetap bahwa ini kampung pertama yang mampu melestarikan lingkungan di Kota Malang. Yang ke-dua ini sudah saya apresiasi karena ini sudah menjadi perilaku masyarakat yang tidak dibuat-buat, susah kalau kita bisa berjalan sampai sekian tahun itu tanpa adanya kebiasaan," papar Sutiaji.
Berkenaan dengan Hari Bersih Dunia, Sutiaji menyebut bahwa perilaku hidup bersih tidak bisa dilakukan hanya pada saat ada momen saja, melainkan harus terus-menerus sehingga menimbulkan suatu kebiasaan yang dapat mempengaruhi masyarakat lainnya.
Baca Juga : Ribuan Siswa di Kota Blitar Dapat Bantuan PIP, Ini Pesan Wali Kota Santoso
"Hidup berperilaku bersih ini sebenarnya tidak menjadi kewajiban, tapi menjadi kebutuhan. Karena ketika mengerti maknanya kebersihan dan lain sebagainya. Saat ini sih masih musim pandemi, maka semakin orang itu akan tahu. Sehingga sangat tepat saat ini kita peringati Hari Bersih Dunia seluruh masyarakat paham bahwa kebersihan menjadi kunci dari sebuah kesehatan, dan kesehatan menjadi kunci setiap keberhasilan-keberhasilan selanjutnya," imbuhnya.
Jika pola hidup bersih bisa diterapkan kata Sutiaji, benefit memanfaatkan sampah yang sudah dipilah dan diolah bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi masyarakat. "Tadi Webinar kan diikuti oleh seluruh lurah, dan diikuti juga ada RWnya, saya kira ini bisa diviralkan, dan bisa menjadi kebiasaan tabiat warga Kota Malang secara umum," pungkasnya.