Bagi para keluar penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Jombang, akan menerima bantuan sosial beras. Beras yang akan diterima sejumlah 15 kilogram untuk setiap KPM.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jombang M Saleh mengatakan, KPM PKH di kota santri tercatat ada 50.093 penerima. Nantinya, ribuan KPM itu akan mendapatkan bantuan berupa beras berkualitas medium 15 kilogram.
Baca Juga : Warga Tuban Keluhkan Sulitnya Daftar Banpres UMKM 2,4 Juta Rupiah
"Per KPM akan mendapatkan 15 kilogram. Beras medium," ujarnya kepada wartawan, Rabu (16/9) siang.
Dijelaskan Saleh, bantuan beras untuk KPM PKH itu merupakan bantuan dari pemerintah pusat. Bantuan tersebut sebetulnya untuk dibagikan di bulan Agustus. Namun, karena pertimbangan Covid-19, maka bantuan tersebut baru terealisasi di bulan September ini.
Jadi untuk bulan ini para KPM langsung menerima bantuan beras 2 bulan, terhitung bulan Agustus dan September. Yaitu sejumlah 30 kilogram.
"Karena program ini seharusnya berjalan sejak bulan Agustus. Sehingga untuk bulan September KPM PKH akan menerima beras 30 kilogram, dan bulan Oktober KPM PKH akan menerima 15 kilogram," ujarnya.
Teknis bantuan tersebut, kata Saleh, sudah diatur oleh pemerintah pusat. Bulog ditunjuk sebagai penyedia. Sedangkan PT DNR ditunjuk sebagai jasa transportasi oleh Kemensos RI.
"PT DNR ini yang mempunyai tugas mendistribusikan beras ke titik pembagian, bisa di balai desa, atau ke ketua kelompok KPM PKH. Dan pendamping PKH yang akan memastikan BSB ini sampai ke KPM," kata Saleh.
Baca Juga : Warga Tuban Keluhkan Sulitnya Daftar Banpres UMKM 2,4 Juta Rupiah
Diwawancarai terpisah, Kepala Cabang Bulog Surabaya Selatan Renatu Horizon, membenarkan bahwa Bulog menjadi penyedia komoditi beras pada program BSB untuk KPM PKH.
"Bulog sendiri tugasnya sebagai penyedia komoditi. Tugas kita sampai di depan gudang. Selanjutnya dari gudang ke titik KPM itu tugasnya transporter," ungkapnya.
Renatu menyampaikan, beras yang disediakan berkualitas medium. Ia menyebut kualitas beras yang dibagikan dipastikan latak.
Pasalnya, untuk menjaga kualitas beras, pihak Bulog melakukan proses terlebih dahulu pada beras yang disimpan di gudang Bulog. "Yang pertama kita lakukan reproses menggunakan mesin, dengan kalsorter, itu agar menjamin berasnya cukup baik, sehingga KPM puas," kata Renatu.
"Manakala terjadi hal-hal, misalkan beras yang kurang atau tidak layak diterima KPM kita yang akan mengganti, dengan beras yang sesuai dengan ketentuan," sambungnya.(*)