Museum merupakan tempat wisata edukasi yang mengajarkan tentang sejarah. Di dalamnya tersimpan benda-benda sejarah yang usianya mencapai ratusan tahun.
Karena ada benda-benda itulah, kebanyakan orang menganggap museum seram dan magis. Sehingga, meski terdapat banyak sekali pengetahuan, beberapa orang enggan untuk mengunjungi museum.
Baca Juga : Bantu Promosi UMKM, Mahasiswa PKM Unisba Blitar Gelar Pelatihan Pembuatan Brosur
Pola pikir bahwa museum seram dan magis inilah yang berusaha diubah oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang. Salah satunya yakni dengan menggelar serangkaian kegiatan dan lomba seru.
Hal ini disampaikan oleh Kabid Kebudayaan Disdikbud Kota Malang Andayun Sri A. "Kami akan melaksanakan kegiatan 16 sampai 18 September 2020. Kegiatan ini adalah dalam rangka pemanfaatan Museum Mpu Purwa," ujarnya kepada MalangTIMES saat ditemui di Museum Mpu Purwa.
Kegiatan yang dimaksud Andayun di antaranya lomba menggambar tingkat SD dengan menggunakan pensil, lomba cerdas cermat tingkat SLTP, dan lomba vlog untuk usia 18-30 tahun terkait dengan Museum Mpu Purwa.
"Kemudian ada juga sinau sejarah yang bisa diikuti oleh siapa saja. Volunteer bisa. Teman-teman media juga bisa," timpalnya.
Sinau sejarah akan digelar di dua tempat. Tempat pertama ada movie room Museum Mpu Purwa. Tempat kedua on the spot di Pasuruan terkait dengan cagar budaya kolonial.
Pemateri di Mpu Purwa dari tim ahli cagar budaya dan profesional sosial media. Sementara narasumber di Pasuruan adalah narasumber asli Pasuruan dan juga arsitek heritage.
Baca Juga : Lewat TQM, PAI UII Yogyakarta Gelar Acara untuk Tingkatkan Kontribusi Masyarakat
Dengan adanya rangkaian kegiatan ini, Disdikbud berharap masyarakat tak lagi menganggap museum sebagai tempat yang seram, melainkan tempat untuk belajar. "Kami mengharap masyarakat tidak lagi mempunyai mindset museum itu tempat yang magis, seram, dan sebagainya. Tapi di sini tempat belajar apa saja," ungkapnya.
Dirinya juga berharap masyarakat memanfaatkan fasilitas di Museum Mpu Purwa, dari movie room hingga pelatihan karawitan maupun menari. "Saya juga berharap dengan teman-teman. Misalnya kalaupun tidak ada tempat, monggo belajar di movie room. Kalau rekan-rekan media juga misalnya ingin latihan karawitan silakan. Atau menari, monggo," pungkasnya.