Harga jual bawang merah di Kabupaten Probolinggo sejak covid-19 atau enam bulan terakhir mengalami kenaikan tajam. Harganya bahkan mencapai Rp 4 juta per kuintal.
Tentu saja kenaikan harga bawang merah itu disambut bahagia oleh para petani bawang di Probolinggo. Salah satunya diungkapkan Feri, petani bawang asal Desa Gunung Bekel, Kecamatan Tegal Siwalan, Kabupaten Probolinggo.
Baca Juga : Kopi Excelsa Wonosalam Mulai Dipanen, Sayangnya Harga Kopi Sedang Anjlok
Menurut Feri, pada masa covid-19 ini harga bawang merah melonjak drastis. “Covid ini malah harga melambung tinggi beberapa bulan pertama. Soalnya pengiriman bawang merah dari Bima (NTB) dihentikan. Harganya menjadi Rp 4 juta per kuintal,” ungkap dia.
Hal sama disampaikan oleh Yusuf, petani bawang merah asal Desa Gunung Bekel, Kecamatan Tegal Siwalan. “Kemarin musim panas ada penurunan harga hingga Rp 1 juta per kuintal dikarenakan padatnya pasokan bawang," ucapnya.
Soal kenaikan harga bawang merah tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo menyebut karena kualitasnya bagus. Selain naik tajam, Sekretaris Disperindag Taufik memgatakan harga bawang merah terbilang stabil.
“Untuk harga bawang cenderung stabil sebulan ini. Itu dari hasil pantauan langsung dan laporan koordinator pasar," kata dia.
Baca Juga : Buffer Stok Belum Terpenuhi, PR Gagak Hitam: Silakan Jual Tembakau kepada Kami
Taufik menambahkan, kenaikan harga bawang merah Kabupaten Probolinggo dipengaruhi kebutuhan bawang merah secara regional dan global mengalami tren positif. “Bagaimanapun dalam hukum ekonomi, naik turunnya suatu komoditas tergantung juga hukum permintaan. Untuk saat ini, Disperindag terus fokus mengamati pergerakan harga kebutuhan pokok di pasar daerah,” pungkasnya.