Pandemi Covid-19 mengharuskan semua masyarakat tanah air mengurangi aktivitas di luar rumah jika tidak berkepentingan mendesak.
Hal itu nampaknya juga berlaku untuk pelayanan kesehatan di Kota Malang. Seiring dengan lonjakan kasus yang masih tinggi, fasilitas kesehatan tingkat pratama (FKTP) di Kota Malang ikut bergerak dalam memaksimalkan pelayanan terhadap pasiennya.
Baca Juga : Update Terkini, Kasus Covid-19 di Kabupaten Malang Tembus 786 Kasus
Salah satunya yang dilakukan Puskesmas Bareng, yakni dengan memaksimalkan daring system. Sehingga pasien tak harus datang ke Puskesmas jika tidak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Kami maksimalkan layanan online. Pasien-pasien kita kumpulkan nomor HP-nya, kemudian untuk memudahkan koordinasi kita buatkan WhatsApp Group. Terlebih bagi pasien yang ingin konsultasi, jadi cukup menggunakan HP saja," ujar Kepala Puskesmas Bareng, dr Herlin Kisworini.
Langkah ini juga sebagai upaya untuk mempermudah pemantauan terhadap lansia yang telah tergabung dalam Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis).
"Kita dulukan yang peserta Prolanis BPJS, di sini sudah ada sekitar 200 Prolanis yang terdaftar. Dari situ kita hubungi, ada keluhan apa. Bagaimana minum obatnya apakah sudah teratur, dan sebagainya," imbuhnya.
Mengingat, pasien lansia dengan riwayat Komorbid seperti hipertensi, jantung, diabetes dan lainnya ini termasuk kategori yang rentan terpapar Covid-19.
Baca Juga : Ada 6 Kasus Probable Covid-19 di Kabupaten Malang
Sehingga, pasien juga bisa menghindari kontak langsung antar pasien lainnya oun dengan oetugas kesehagan untuk memininalisir penyebaran penularan Covid-19. Di samping juga memberikan layanan secara door to door dari rumah ke rumah.
"Selain kalau mereka ke Puskesmas risiko tertular ya. Kami tetap menjaga pelayanan kami, karena kunjungam turun, jadi kami meningkatkan juga untuk ke rumah-rumah pasien secara door-to-door," tandasnya.
