Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jombang mulai menggelar uji coba pembelajaran tatap muka di tengah pandemi. Sekolah tatap muka ini baru dilakukan bagi mata pelajaran praktikum.
Uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan tatap muka ini terlihat di SMKN 3 Jombang pada Jumat (4/9). Sekolah kejuruan yang berlokasi di Jalan Pattimura, Kecamatan Jombang ini hanya mengizinkan 15 persen dari total siswanya untuk mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka.
Baca Juga : Bantuan Kuota Internet, Dinas Pendidikan Kota Batu Beri Batas Pendataan hingga 11 September
Wakil Kepala SMKN 3 Bidang Kesiswaan, Sugiharto mengatakan, uji coba pembelajaran tatap muka ini hanya diizinkan untuk mata pelajaran praktikum. Bagi yang tidak praktik, maka tetap mengikuti materi pembelajaran dengan sistem daring. Hal tersebut sesuai dengan instruksi dari Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI.
"Pembelajaran tatap muka ini bukan secara umum, tapi hanya pembelajaran praktik," ujarnya kepada wartawan di lokasi.
Dijelaskan Sugiharto, siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka ini hanya dibatasi 9 siswa dalam satu rombel (rombongan belajar). Karena pembelajaran tatap muka hanya untuk mata pelajaran praktikum, maka para siswa akan menempati ruang bengkel dan laboratorium sesuai jurusan masing-masing siswa.
Ada 7 bengkel praktik dan laboratorium yang dipergunakan untuk pembelajaran tatap muka di SMKN 3 Jombang. Dalam sehari, sekolah tersebut membagi rombel dalam dua sesi. Yakni pagi dan siang.
"Setiap kelas nanti kita isi hanya 9 siswa. Karena juknis dari Dirjen Vokasi Kemendikbud maksimal 15 persen untuk satu sesi pembelajaran. Kita ada dua sesi pembelajaran tatap muka. Setiap sesi kita hanya lakukan tiga jam saja," tandasnya.
Uji coba pembelajaran tatap muka di SMKN 3 ini tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Seperti, para siswa yang datang diwajibkan mengenakan masker.
Penerapan protokol kesehatan ini terlihat sejak siswa baru masuk di gerbang sekolah. Di gerbang sekolah, petugas dari gugus tugas Covid-19 sekolah langsung mengecek suhu tubuh setiap siswa dengan Thermo Gun. Setelah itu, siswa juga diminta membasuh tangannya dengan hand sanitizer yang disiapkan petugas di pintu gerbang.
Begitu pula dengan tata ruang di bengkel praktik. Pihak sekolah sudah mengatur tempat agar siswa bisa menerapkan jarak fisik atau physical distancing di ruang praktik.
"Teknisnya kita bagi dua pintu masuk untuk siswa di sisi selatan dan utara. Pembagian ini untuk menghindari siswa berkerumun saat masuk. Untuk praktik di bengkel, sudah diatur tempat mesin oleh guru praktiknya," kata Sugiharto, yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19 SMKN 3 Jombang.
Uji coba pembelajaran tatap muka untuk SMA/SMK di Jombang direncanakan oleh Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Kabupaten Jombang pada hari ini, Jumat (4/9). Namun, rencana tersebut belum bisa dilakukan seluruhnya.
Baca Juga : Demi Kuota Internet untuk Sekolah Daring, Bocah Ini Berjualan di Balai Kota Batu
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Kabupaten Jombang Trisilo Budi Prasetyo mengungkapkan, dari rencana 18 SMA/SMK yang menggelar uji coba tatap muka, hanya 10 SMA/SMK yang siap untuk perangkat protokol kesehatannya. Sisanya terpaksa harus menunda melakukan uji coba pembelajaran tatap muka karena tidak siap menerapkan protokol kesehatan di sekolah.
"Kemarin dari 18 itu, 10 sekolah yang siap. Yang pasti, sekolah negeri SMA maupun SMK semuanya sudah siap," terangnya.
Namun, untuk di tingkat SMA, pembelajaran tatap muka baru bisa dilakukan serentak pada Senin (7/9) besok. Untuk hari ini, kata Trisilo, baru SMKN 3 Jombang yang bisa menggelar pembelajaran tatap muka. Itu pun hanya pembelajaran praktikum.
"Untuk SMK yang negeri sudah siap. Yang sudah siap ini tadi SMKN 3 Jombang untuk uji coba," pungkasnya.(*)