Bantuan Kartu Sahabat tahap tiga di Kota Kediri mulai diluncurkan Rabu 2 Agustus 2020. Pada tahap ketiga ini, jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 24.119.
Jumlah ini terbagi menjadi tiga wilayah. Yakni Kecamatan Pesantren sebanyak 7.488 KPM, Kecamatan Kota sebanyak 7.308 KPM, dan Kecamatan Mojoroto sebanyak 9323 KPM.
Baca Juga : Danrem 082/CPYJ Bagikan 250 Paket Sembako kepada Masyarakat Terdampak Covid-19
Nurbayati, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) Kecamatan Pesantren, mengatakan, seperti sebelumnya, Kartu Sahabat akan diberikan kepada semua warga Kota Kediri selain TNI dan Polri. Juga asas-asas aktif dan pensiunan serta pengusaha dan pegawai swasta yang berpendapatan di bawah UMK.
"Dengan adanya bantuan ini, semoga sedikitnya dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok kesehariannya di tengah pandemi Covid-19 yang hingga detik ini masih belum usai," ujarnya.
Dalam penyaluran bantuan Kartu Sahabat ini, Dinas Sosial melibatkan para tukang becak di dalamnya. Hal ini dilakukan selain mencegah terjadinya kerumunan yang biasanya terjadi saat bantuan diambil, penyaluran bantuan melalui tukang becak ini juga bermaksud sedikitnya membantu mereka mencari pundi-pundi rupiah di tengah situasi pandemi corona. Pasalnya, selama pandemi, tukang becak juga mengalami penurunan jumlah penumpang.
"Sesuai dengan anjuran wali kota Kediri, penyaluran bantuan Kartu Sahabat melibatkan tukang becak untuk diberdayakan. Mereka kan juga terdampak karena penumpang menurun. Jadi, dengan adanya pembagian bantuan, mereka bisa jadi kurir dan juga mendapat bantuan sendiri," kata Nurbayati.
Per paket, tukang becak mendaparkan Rp 5.000. Kalau katakanlah satu tukang becak bisa menyalurkan 10 paket, mereka sudah mendapatkan uang Rp 50.000. "Saya yakin ini bisa membantu mereka selama masa pandemi corona," tambahnya.
Sementara itu, Slamet -tukang becak asal Lingkungan Bence, Kelurahan Pakunden, Kota Kediri- mengaku bersyukur dilibatkan dalam pendistribusian program Kartu Sahabat ini.
Baca Juga : Lagi-Lagi Habib Rizieq Munculkan Statement Soal Pencekalan, Moeldoko Beri Komentar
"Alhamdulillah, bersyukur sekali. Apalagi untuk sekarang ini memang posisi sebagai tukang becak cukup sulit. Selain corona, kondisi tukang becak juga kalah dengan adanya transportasi online," ujarnya.
Slamet sedikit menceritakan keadaannya dalam kurun waktu terakhir ini. Ia mengaku, tak jarang hampir seharian penuh ia bekerja, namun tidak satu pun mendapatkan satu penumpang. Alhasil, ia kerap kali pulang tak membawa uang sepeser pun seperti yang ia harapkan.
"Keadaan seperti itu sudah biasa bagi kami. Namun saya tahu Tuhan itu adil. Sebagai contohnya melalui adanya bantuan Kartu Sahabat ini," ungkapnya.