Salah seorang peserta aksi unjuk rasa dari Sumenep Anti Korupsi (Saku) menjadi sorotan kamera wartawan lantaran memakai atribut Partai Demokrat.
Atribut berupa masker warna biru berlogo Partai Demokrat itu dipakainya saat menggelar unjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep.
Baca Juga : Gabungan Ormas di Madiun Gelar Demo, Tolak Masuknya KAMI di Jatim
Koordinator aksi Abd. Basit membantah dan mengaku tidak tahu menahu soal adanya salah satu peserta aksi yang memakai atribut partai. Bahkan, dirinya mengklaim oknum yang bersangkutan bukanlah bagian dari massa aksi yang dipimpinnya itu.
"Kami tidak pakai atribut apa pun. Apalagi atribut partai politik. Mungkin penyusup," dalihnya saat ditemui usai menggelar aksi demo, Kamis (3/9/2020).
Meski demikian, bantahannya tersebut tak berbanding lurus dengan apa yang disampaikannya. Sebab, salah satu peserta tersebut diketahui sejak awal aksi sudah berkumpul dengan peserta lainnya.
Bahkan, saat aksi membubarkan diri dari kantor DPRD Sumenep, peserta tersebut juga tampak terlihat bersama-sama dengan yang lain melangkah pergi secara kondusif.
"Sederhananya, penyusup adalah bagian dari sabotase lah. Intinya tidak usah dikejar persoalan (peserta aksi memakai atribut partai, red) itu, kita diplomasi saja," timpal Basit saat dicecar pertanyaan wartawan.
Baca Juga : Ajukan Dispensasi Kawin, 170 Pasangan Remaja di Sumenep Akan Nikah Dini
Untuk diketahui, para peserta aksi meneriakkan desakan kepada wakil rakyat agar Kabupaten Sumenep bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Utamanya menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 09 Desember 2020 mendatang.
Yang menjadi perhatian publik, saat massa aksi menyebut-nyebut nama salah satu bakal calon bupati (bacabup) yang sempat tersandung dugaan kasus korupsi.