free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Maryoto-Suharminto Islah, Warga Pikul Keranda Mayat dari Gedung DPRD ke Polres Tulungagung

Penulis : Anang Basso - Editor : Nurlayla Ratri

02 - Sep - 2020, 17:52

Placeholder
Massa aksi membawa keranda mayat di depan Polres Tulungagung / Foto : Anang Basso / Tulungagung TIMES

Islah antara Bupati Tulungagung Maryoto Birowo dengan anggota DPRD Tulungagung Suharminto memancing respons masyarakat. Sejumlah warga yang mengatasnamakan dirinya Penegak Keadilan menggelar aksi. 

Massa yang berjumlah belasan orang ini membawa keranda mayat sebagai simbol atas matinya penegakan hukum di Tulungagung.

Baca Juga : Sanksi Sosial bagi Pelanggar Kedisplinan Covid-19 Dikritik, Ini Pembelaan Kasatpol PP Tulungagung

"Kita sangat kecewa dengan sikap reskrim yang tidak menerima laporan kita, karena Polres tidak komitmen dengan peraturan Kapolri," kata koordinasi aksi, Heri Widodo, Rabu (02/09/2020).

Peraturan yang dimaksud adalah Perkapolri nomor 6 tahun 2020 yang dikatakan Heri mengatur tentang penyidikan dan penyelidikan.

Dalam hal ini, secara khusus Heri menilai jika kasus bebasnya politisi PDIP Tulungagung, Suharminto merupakan bukti nyata jika penegakan hukum tidak jalan.

"Urusan dimaafkan itu urusan personal mereka. Namun seharusnya proses hukum harus tetap ditegakkan," ujarnya.

Senada dengan Heri, koordinator aksi lainnya KH Robet Wahidi atau Gus Robet menilai bahwa penegakan hukum di Tulungagung benar-benar mati setelah laporan para tokoh masyarakat dan tokoh ulama tidak ditanggapi.

"Laporan kami ke Polres sini tidak ditanggapi, sehingga tiba-tiba tersangka bebas," kata Gus Robet.

Aksi yang dilakukan, menurut Gus Robet adalah aksi pemakaman atas matinya penegakan hukum yang terjadi di Tulungagung.

"Ini adalah pemakaman atau penguburan matinya penegakan hukum," terangnya.

Baca Juga : Di Gunungkidul, Harga Air Bersih Capai 150 Ribu, Warga Belum Sampai Jual Ternak

Selain ke Polres, massa aksi menurut Gus Robet juga telah mendatangi gedung DPRD Tulungagung karena menganggap bahwa legislatif adalah wakil masyarakat yang harus menerima aspirasinya.

"Karena DPR adalah suara kami, suara rakyat mereka harus tanggung jawab. Mereka adalah wakil kami, masyarakat adalah ketuanya jadi keadilan harus ditegakkan," tegasnya.

Aksi di depan Mapolres ini selain sebelumnya melakukan long march dari gedung DPRD juga membaca doa layaknya ritual pemakaman. Setelah dilakukan salat jenazah, dengan dipandu Gus Robet keranda yang diletakkan di pintu lalu dibacakan talkin.

Setelah itu, puluhan massa duduk dengan khidmad dan secara khusyuk membaca tahlil berjamaah.

Saat aksi, jalan di depan Mapolres sempat ditutup sementara dari pengguna jalan yang melintas.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Nurlayla Ratri