free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Audit Kasus Bayi Lahir di RS tanpa Pertolongan Rampung, Ini Alasan Dinkes dan IDI Jombang Tak Ungkap Penyebabnya

Penulis : Adi Rosul - Editor : A Yahya

28 - Aug - 2020, 03:04

Placeholder
Rumah Sakit Pelengkap Medical Center Jombang, tempat DR Melahirkan anaknya. (Foto : Adi Rosul / JombangTIMES)

DR (27), melahirkan sendiri anaknya tanpa bantuan medis di Rumah Sakit Pelengkap Medical Center (RS PMC). Sebelum lahiran, DR dinyatakan reaktif dari hasil Rapid Test. Namun, penyebab bayi meninggal saat ini masih belum terungkap. Kenapa?

Kasus yang menimpa istri dari BK (29), warga Desa Gedangan, Kecamatan Sumobito, Jombang itu sudah dilakukan proses audit maternal perinatal (AMP) pada Selasa (18/8). AMP ini melibatkan organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia IDI dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jombang.

Baca Juga : Ada 2 Tenaga Kesehatan Terkonfirmasi Positif di Kota Batu

Hasil AMP dituangkan dalam bentuk rekomendasi yang keluar pada Senin (24/8). Sayangnya, rekomendasi itu tidak menyinggung soal sanksi maupun keterangan penyebab kematian bayi.

"Kalau terkait dengan AMP itu melekat dengan ketentuan, tidak bisa disampaikan keluar. Jadi maaf kita tidak bisa menyampaikan (penyebab kematian bayi, red) secara terbuka," kata Ketua IDI dr Achmad Iskandar Dzulqornain, saat dihubungi wartawan, Kamis (27/8).

Disampaikan Iskandar Dzulqornain, bahwa kasus kematian bayi sudah dibahas secara detil di dalam agenda AMP tingkat kabupaten. Karena materi AMP bersifat rahasia, maka Iskandar tidak berkenan untuk menyampaikan penyebab kematian bayi yang dilahirkan DR di RS PMC.

"Ya dibahas sampai mendalam. Tapi sekali lagi, tidak bisa diungkapkan ke publik karena sifatnya rahasia. Konteksnya lebih untuk pembelajaran, kemudian muncul rekomendasi itu," ujarnya.

Senada dengan Ketua IDI Jombang, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Jombang dr Vidya Buana mengatakan, rekomendasi yang dikeluarkan tidak menyinggung soal sanksi terhadap rumah sakit maupun penyebab kematian bayi.

Pasalnya, AMP tersebut menganut azas no name, no blame, no shame, no pro yusticia. Artinya, AMP mengaudit berdasarkan kasus yang bertujuan untuk proses pembelajaran.

"Hasil audit maternal perinatal sudah keluar rekomendasi hari ini. Kita bagi lima poin rekomendasi, yakni untuk petugas kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, kemudian rekomendasi untuk dinas kesehatan, pemerintah daerah dan masyarakat," ungkapnya.

Baca Juga : Ada 2 Tenaga Kesehatan Terkonfirmasi Positif di Kota Batu

Sekadar diketahui, DR (27), warga Desa Gedangan, Kecamatan Sumobito, Jombang, memilih RS Pelengkap Medical Center (RS PMC) Jombang untuk persalinan anak ke duanya. Ia merasa ditelantarkan pihak rumah sakit karena tidak ada penanganan tim medis saat proses persalinan.

Istri BK (29) itu, masuk ke rumah sakit pada Selasa (4/8) pukul 01.30 WIB. Saat pertama masuk, DR diminta menjalani Rapid Test dan hasilnya reaktif. Karena itu, ia dipindahkan ke ruang Darusallam RS PMC. Hingga pada pukul 04.30 WIB, DR melahirkan anak keduanya tanpa dibantu bidan atau dokter jaga saat itu.

Ibu DR yang mendampingi di ruang perawatan, mencoba memberitahu perawat dan petugas media lainnya. Namun, petugas medis di rumah sakit tak menggubrisnya. 

Petugas medis baru datang setelah 30 menit bayi lahir. Hingga akhirnya, bayi yang baru dilahirkan DR itu dinyatakan meninggal dunia. Hal itu, lantas membuat kecewa DR dan keluarga karena merasa tidak ditangani atau ditelantarkan oleh pihak rumah sakit. 

"Yang saya kecewakan itu waktu di ruang Darusallam, ketika saya kesakitan perawat terus bilang nanti jam 9 (ditangani, red). Hingga akhirnya keluar bayinya itu pun tidak langsung dilihat, baru setengah jam setelah bayi lahir baru dilihat. Kalau menurut saya, waktu bayi lahir itu tidak nangis, kalau itu langsung ditangani, langsung dikasih oksigen, dikasih oksigen, dikasih penghangat ya ndak sampai kayak gitu (meninggal, red)," kata DR saat ditemui di kediamannya.(*)


Topik

Kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Adi Rosul

Editor

A Yahya