Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pemkab Trenggalek melakukan pengawasan ketat di destinasi wisata. Pengawasan dilakukan secara berkala bagi wisatawan yang akan masuk ke lokasi wisata.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek Sunyoto menyatakan monitoring dilakukan untuk memelihara agar destinasi-destinasi wisata di Kota Tempe Kripik ini tidak menjadi cluster baru penyebaran Covid-19.
Baca Juga : Ingin Berwisata ke Gunung Bromo di Tengah Pandemi? Ini Syarat Wajib Bagi Traveller
Tidak hanya itu, bahkan Disparbud Trenggalek menerjunkan Tim Monitoring ke kawasan wisata baik yang dikelola Pemerintah Kabupaten maupun masyarakat atau kelompok. "Tujuan kami agar bisa melihat langsung situasi dan kondisi di lapangan. Jika seandainya ada hal yang tidak tepat atau kurangnya protokol kesehatan (Prokes), kita bisa mengingatkan pengelolanya maupun wisatawan," ungkap Sunyoto Rabu (26/08/20).
Lanjut Sunyoto, pihaknya berharap pengelola serta wisatawan bisa menjalankan protokol kesehatan secara benar sesuai arahan dari WHO. Dengan dimkian destinasi wisata di Trenggalek tidak menjadi cluster penyebaran Covid.
"Monitoring ini akan kita lakukan rutin setiap akhir pekan dan pada hari-hari libur. Karena di situ biasanya wisatawan cukup banyak. Akan tetapi kalau hari-hari biasa tidak dilakukan karena keterbatasan tenaga," jelasnya.
Ditambahkan Sunyoto, kemarin memang ada 14 destinasi wisata yang telah di-Launching oleh Bupati Trenggalek paska di lokasi wisata Putri Maron. Namun ada satu destinasi wisata yang ditutup kembali, yakni Goa Lowo yang berada di Watulimo.
Baca Juga : Jumlah Wisatawan Capai 30 Ribu, Dispar Kota Batu: Harapan Kita 2 Juta Akhir Tahun
"Memang wisata Goa Lowo ini ditutup kembali, karena akses masuk sangat sempit sehingga Physical Distancing tidak mungkin bisa diterapkan. Karena itu demi antisipasi penyebaran Covid sampai sekarang masih ditutup," pungkasnya.