Produksi tembakau di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dipastikan menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, tahun ini produksi tembakau diperkirakan hanya 5 ribu ton.
Hal ini sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Kabupaten Sumenep Arif Firmanto, saat dikonfirmasi media, Rabu (26/8/2020).
Baca Juga : Gudang Tembakau di Pamekasan Diprediksi Buka Awal September
Menurutnya, penurunan ini dibuktikan dengan perubahan luas lahan tanam tembakau yang hanya sekitar 8.595 hektar, dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 14.337 hektar.
"Artinya, saat ini produksi tembakau di Kota Keris sekitar 5 ribu ton. Tahun sebelumnya, produksi tembakau di Sumenep sekitar 8.602 ton," ungkap Arif Firmanto.
Kata Arif, setidaknya ada 3 gudang yang siap menampung tembakau petani Sumenep. Diantaranya Gudang Garam dengan kuota serapan 1,5 ribu ton se Sumenep, Djarum 9 ribu ton se Madura, dan Wismilak dengan kuota serapan 20 ton.
"Untuk Gudang Garam, sudah ada kepastian untuk membuka gudang pada tanggal 28 Agustus 2020 mendatang. Sedangkan untuk Djarum dan Wismilak, diperkirakan akan buka bulan September mendatang," paparnya.
Ia menambahkan, khusus untuk Djarum telah memiliki kemitraan khusus. Artinya ada kuota khusus yang disediakan untuk petani Sumenep sekitar 500 ton di luar kuota uang ada.
Baca Juga : Ekonomi Membaik, Penjualan dan Servis Mobil di Jogja Mulai Pulih
"Dengan Djarum kami punya kemitraan antara 350 dengan 500 ton. Di luar yang 9 ribu ton," pungkasnya.
Pihaknya berharap cuaca juga bisa bersahabat hingga akhir panen si daun emas, sehingga kualitas tembakau di Sumenep juga baik seperti yang diharapkan petani.