Penularan covid-19 di Kabupaten Malang berpengaruh terhadap sektor ekonomi. Tidak terkecuali Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Malang juga terpengaruh.
Dijelaskan Made Arya Wedhantara selaku Plt (Pelaksana tugas) Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Malang, akibat adanya pandemi covid-19 membuat separo dari target PAD kabupaten malang susah untuk direalisasikan. ”Ya semenjak adanya covid-19 ini, PAD Kabupaten Malang hanya terealisasi sekitar 50 persen,” keluh Made ketika dikonfirmasi media online ini.
Baca Juga : Pak Camat PMI, Gebrakan Inovatif Pemkab Blitar Dorong Pekerja Migran Jadi Wirausahawan
Lantaran tidak mungkin terealisasi di tahun ini, membuat Bapenda Kabupaten Malang terpaksa mengajukan penyesuaian target di tahun 2020. Sedangkan target awal di tahun 2020 rencananya bakal diterapkan untuk masa periode 2021 mendatang.
”Hingga pertengahan bulan ini (Agustus 2020, red) Penghasilan PAD Kabupaten Malang menurun hingga 50 sampai dengan 60 persen dari target awal. Tapi nanti di tahun 2021 rencananya akan kembali ke target awal pada tahun 2020,” ucap Made.
Jika proyeksi tersebut benar-benar realisasi, maka target PAD Kabupaten Malang di tahun 2021 mendatang adalah sekitar Rp 715,9 miliar. ”Iya, kemungkinan target tahun depan sekitar segitu (Rp 715,9 miliar),” ujar pria yang juga merangkap jabatan sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang ini.
Sebagai informasi, target Rp 715,9 miliar yang rencananya bakal dipatok untuk PAD Kabupaten Malang Tahun 2021 mendatang tersebut, sejatinya merupakan target awal PAD di tahun 2020 ini.
Baca Juga : Puluhan Objek Wisata Kembali Buka, PAD Kabupaten Malang Menggeliat Hingga 53 Persen
”Target awal sekitar Rp 715 miliar itu, tapi karena terdampak pandemi target PAD terpaksa mengalami penyesuaian dan hanya tersisa Rp 480,9 miliar,” pungkas Made sembari mengatakan jika target yang telah mengalami penyesuaian tersebut, diharapkan bisa realisasi sebelum bulan Desember 2020 mendatang.