Di Yogyakarta, kasus positif Covid-19 sudah mencapai angka 1000, namun untuk membatasi fasilitas publik masih menjadi PR tersendiri bagi pemerintah. Khususnya di Nol Km Yogyakarta, selalu dipadati pengunjung setiap malam bahkan bisa sampai pagi.
Salah satu pedagang yang tidak mau disebut namanya, mengatakan Jalan Malioboro ramai seperti biasanya dari pagi sampai jam 9 malam, kalau sudah jam 24.00 pengunjung bakal pindah ke selatan menuju ke Nol Km sampai pagi.
Baca Juga : Dikawal Polresta Mojokerto, Malam Tirakatan Warga PSHT Berlangsung Aman dan Tertib
“Kalau sepanjang Jalan Malioboro tetap ada orang sampai jam 3 pagi tapi sedikit, tapi kan tetap ada yang mampir beli anget-angetan atau makan,” terang salah satu pedagang angkringan.
Ia mengatakan semua yang berkunjung tetap menggunakan masker. Namun dia menambahkan, “kalau protokol jaga jarak memang jarang saya lihat, hanya sebatas membawa masker saja orang-orang yang jalan di sekitar sini”.
Cerita lain datang dari pedagang rokok keliling, dia membeberkan kalau petugas yang memeriksa selalu ada 24 jam. Akan tetapi, tidak mungkin dapat mengantisipasi atau mengamankan orang yang berkumpul terus-menerus di sekitar Nol Km Yogyakarta, terangnya.
“Saya ya kalau dibilang tidak takut juga salah, karena saya jualan untuk kebutuhan sehari-hari juga mas. Yang terpenting waspada saja mas, tetap menggunakan masker,” ucapnya saat bertemu wartawan Yogyakarta Times pada dini hari Kamis (20/8/2020).
Baca Juga : Hati-hati, Polda DIY Pasang Camera Pengintai Pelanggar Lalu Lintas di Sudut-sudut Jalan
Rendi mengatakan kalau di rumah terus jenuh, sesekali keluar menghirup udara segar bertemu teman-teman. Lebih lanjut, dia beralasan dirinya nongkrong di Nol Km yang penting tetap memakai masker, kemudian sesampainya di rumah minum obat tradisional, jelas salah satu pengunjung.