Bagi yang sedang mencari alternatif liburan panjang tahun baru Hijriah besok, Grojogan Watu Purbo di Dusun Bangunrejo, Tempel, Sleman, Provinsi DI Yogyakarta, bisa menjadi pilihan. Dari dasar air terjun bertingkat enam ini, indahnya puncak Gunung Merapi dan Merbabu pada pagi hari dapat dinikmati.
Grojogan Watu Purbo sebenarnya merupakan bendungan yang memiliki struktur bertingkat enam. Tingginya struktur bendungan menjadikan air yang mengalir seolah air terjun yang saling menghujam.
Baca Juga : Surga Tersembunyi di Malang Selatan, Sediakan Wisata 3 in 1 Hanya di Pantai Banyu Anjlok
Keindahan ini didukung juga oleh pemandangan alam khas pedesaan serta penampakan dua puncak gunung, Merapi dan Merbabu, di bagian atas bendungan.
Adanya batu-batu besar yang berasal dari aliran lahar dingin Gunung Merapi semakin menambah nuansa keindahan wisata alam ini. Pada musim kemarau seperti sekarang, kejernihan air Grojogan Watu Purbo pun semakin menambah betah wisatawan untuk berlama-lama.
Makanan khas pedesaan di Sleman seperti jadah dan tempe bacem sangat cocok dijadikan teman menyantap kopi panas di warung-warung yang tersedia di Grojogan Watu Purbo. Bagi yang lelah datang, beberapa warung juga menyediakan es dawet hitam untuk pengobat dahaga.
Terkait dengan harga, semuanya tidak ada yang akan menguras isi kantong. Soalnya, harga makanan dan minuman di sana hanya berkisar di bawah sepuluh ribu rupiah.
Walaupun masih terus dikembangkan, Grojogan Watu Purbo sudah terlanjur populer sehingga setiap hari selalu ada kunjungan. Bahkan setiap akhir pekan, pengunjungnya bisa mencapai ribuan orang, khususnya pesepeda.
Menurut Asep, salah satu pesepeda yang berkunjung, ia tertarik datang karena alam yang asri serta medan yang datar dari tempat tinggalnya. “Bayarnya cuma 2.000 bisa bawa masuk sepeda sampai air terjun juga,” ungkapnya menjawab pertanyaan Yogyakarta TIMES di lokasi.
Baca Juga : Serunya Tina Bule Nikmati Wisata di Kota Serpihan Tanah Surga di Ujung Timur Jawa
Dari pantauan media ini, untuk menuju lokasi Grojogan Watu Purbo saat ini, pengunjung sudah dapat menggunakan kendaraan roda empat. Walaupun jalan hanya cukup dilalui satu kendaraan, sudah ada petugas jaga untuk mengatur lalu lintas kendaraan, khususnya roda empat.
Hanya, yang datang bersama rombongan besar masih harus berjalan kaki sekitar 1 kimometer. Namun, lokasi parkir sudah sangat memadai dan mampu menampung hingga ratusan mobil.
Grojogan Watu Purbo ini sebenarnya bendungan biasa yang dibangun tahun 1975 silam untuk menahan derasnya aliran Sungai Krasak ketika musim hujan. Namun karena sering menjadi tujuan para pesepeda di awal 2019 lalu, masyarakat Bangunrejo sepakat bergotongroyong mengembangkan menjadi tujuan wisata. Akhirnya, pada November 2019, grojogan itu mulai ramai dikunjungi wisatawan dan sering dijadikan sebagai spot selfie. "Jadi, ide menjadikan tempat ini tujuan wisata spontanitas," kata Maryono, ketua Pokdarwis Bangunrejo.