Kabupaten Malang hanya menyisakan 1 kecamatan yang dipastikan steril dari kasus penularan Covid-19. Wilayah satu-satunya yang hingga kini berstatus bebas kasus Covid-19 tersebut adalah Kecamatan Kasembon.
Aniswaty Aziz selaku Humas Satgas Covid-19 Kabupaten Malang menjelaskan ada 2 kecamatan yang sempat dinyatakan steril semenjak adanya kasus Covid-19 di Kabupaten Malang, akhirnya teridentifikasi ada pasien yang positif Covid-19.
Baca Juga : Bertambah 19 Pasien, Prosentase Kesembuhan Pasien Covid-19 di Malang Tembus 72 Persen
Kedua kecamatan yang sempat bebas dari Covid-19 selama lebih dari 5 bulan itu adalah Kecamatan Bantur dan Tirtoyudo.
”Setelah adanya kasus perdana positif Covid-19 di Kecamatan Bantur, lima hari kemudian ditemukan satu kasus Covid-19 yang terkonfirmasi berasal dari Kecamatan Tirtoyudo,” kata Aniswaty.
Seperti yang sudah diberitakan, Kamis (13/8/2020) seorang warga Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang dinyatakan positif Covid-19. Kasus itu merupakan temuan perdana sejak bulan Maret, ketika ditemukan kasus Covid-19 di Kabupaten Malang.
Kurang dari sepekan kemudian, tepatnya pada Selasa (18/8/2020) kejadian serupa juga terjadi di Kecamatan Tirtoyudo. Setelah sempat dinyatakan steril selama lebih dari 5 bulan, tim medis mendapat laporan jika ada seorang pasien positif Covid-19 yang berasal dari Kecamatan Tirtoyudo.
”Sampai saat ini kedua pasien masih menjalani proses penyembuhan dibawah pengawasan Dinkes (Dinas Kesehatan) Kabupaten Malang. Untuk pasien yang dari Kecamatan Bantur dirawat di rumah sakit, sedangkan yang dari Tirtoyudo menjalani isolasi mandiri,” terang Aniswaty.
Sebagai informasi, berdasarkan data terbaru yang dihimpun Dinkes Kabupaten Malang, hingga Selasa (18/8/2020) ada 647 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca Juga : Sudah 23 ASN dan THL Terkonfirmasi Covid-19, WFH Dilaksanakan dengan Pengawasan
Dari jumlah tersebut, 466 pasien diantaranya sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan pasien yang meninggal akibat terpapar Covid-19 ada 43 orang jiwa.
”Dari data terbaru yang kami terima, sampai saat ini ada 138 pasien yang masih menjalani proses penyembuhan,” sambung Aniswaty kepada media online ini.
Sekedar diketahui, dari 138 pasien tersebut 81 diantaranya dirawat di rumah sakit. Sedangkan yang menjalani isolasi mandiri ada 51 pasien, kemudian 6 orang lainnya dirawat di gedung observasi.
