Bupati Jember dr. Faida MMR, memberikan tantangan kepada warga binaan Lapas Kelas IIA Jember untuk membuat 1000 masker. Hal ini selain sebagai upaya untuk memberikan pembinaan produktivitas warga binaan, juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalani adaptasi baru selama pandemi Covid-19.
“Saya melihat produktivitas warga binaan lapas dalam membuat masker cukup bagus, dan ini bisa sangat berguna bagi masyarakat. Terlebih dalam menjalani adaptasi baru, oleh karenanya kami tantang warga binaan untuk membuat 1000 masker, dan kita akan membantu dalam memanfaatkannya,” ujar Bupati Jember dr. Faida MMR.
Baca Juga : Upacara di Sekolah Proklamator Kemerdekaan SMPN 2, Wali Kota Ning Ita Resmikan Patung Soekarno Kecil
Produksi masker di Lapas Jember sendiri dilakukan oleh perempuan warga binaan yang bisa menjahit. Jika selama ini hanya ada satu mesin jahit, untuk menggenjot produksi masker, bupati siap memberikan tambahan bantuan alat mesin jahit. “Mesin jahit yang tersedia hanya satu, maka kami akan coba bantu,” imbuh bupati.
Produktivitas warga binaan lainnya, berupa pembangunan fasilitas untuk pengunjung dan narapidana. “Fasilitas di lapas ini banyak perubahan yang nyata, dan saya juga senang karena perubahannya itu bukan buat kantornya para pejabat lapas, tetapi bagi pengunjung dan narapidanya,” ucap bupati.
Sementara Kepala Lapas Kelas II A Jember, Yandi Suyandi, menyampaikan, bahwa warga binaan Jember saat ini sudah semakin berkarya, dan bermotivasi, serta pantas untuk diberikan kepercayaan. Terlebih warga binaan di Lapas Jember bukanlah penjahat, akan tetapi orang yang tersesat.
“Mereka bukan penjahat, hanya tersesat. Masih bisa bertobat dan mengabdi kepada masyarakat. Karya mereka bisa membuktikan kepada masyarakat,” ujarnya.
Kalapas menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Jember, yang telah memberikan dukungan bagi asimilasi dengan memberikan fasilitas dan bantuan bagi warga binaan yang ikut asimilasi.
Baca Juga : Upacara HUT RI ke-75, Wali Kota Kediri Ajak Semua Pihak Bekerjasama Hadapi Dampak Covid-19
Salah satu warga binaan yang mendapat remisi, Benni Handika, menyatakan, dirinya berjanji akan menjadi insan lebih baik. “Jika sudah bebas dari sini saya tentunya akan bekerja dan memulai aktivitas yang bermanfaat bagi saya dan orang lain nantinya,” tuturnya.
Benni juga mengaku akan menggapai cita-cita melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Pria ini mendapat remisi 3 bulan. “Alhamdulillah, sudah ada potongan menjalani hukuman. Masa tahanan lima tahun tiga bulan, dengan kasus narkoba,” pungkasnya. (*)