Suasana kemerdekaan Indonesia 75 tahun sekarang dirasakan sejumlah perbedaan dari biasanya. Hal tersebut tidak terlepas dari adanya pandemi Covid-19 yang juga melanda Indonesia.
Belum tuntas dalam menangani masalah kesehatan yang berdampak pada segala sektor tersebut, beberapa kejadian patut menjadi refleksi masyarakat. Mulai dari aksi kriminalitas hingga peningkatan angka kemiskinan.
Baca Juga : Cek SPPT Lebih Mudah dengan Online Sistem, Begini Caranya
Termasuk kejadian di Kabupaten Kediri yang sempat menjadi perhatian publik, yakni adanya ancaman atau teror petasan dari orang tak dikenal yang menyasar rumah Bupati Kediri pada Minggu (16/8) lalu.
Tentu muncul beberapa spekulasi timbul. Dugaan yang mencuat kuat salah satunya ialah faktor perhelatan Pilkada.
Melihat kondisi ini, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Kediri Afwan Al Asgaf turut memberikan perhatian. Ia menyayangkan adanya aksi tersebut dan berharap masyarakat Kabupaten Kediri tidak terprovokasi.
Pria yang akrab disapa Gus Afan ini berharap pihak kepolisian segera menyelesaikan masalah tersebut. Agar konsentrasi dalam menangani permasalahan Covid-19 bisa ditangani dengan baik.
“Kita sedang dilanda masalah yang besar, yakni bencana kemanusiaan akan terjadi bila masalah Covid ini tidak diselesaikan dengan baik,” terang Afan.
Ia melihat dampak dari wabah Covid-19 ini secara terang telah mengubah semua tatanan kehidupan. Secara khusus, Afan mencermati bidang kesehatan, perekonomian, dan pendidikan.
Ketiga hal ini, kata Afan, merupakan hajat hidup sehari-hari masyarakat. Dalam pendidikan, wabah ini mengubah kebiasaan belajar masyarakat. Sedangkan dalam perekonomian, banyak yang kehilangan pekerjaan dan usaha yang gulung tikar.
Baca Juga : Titip Pesan pada Influencer, Bupati Jombang Ajak Edukasi Masyarakat Lewat Medsos
“Kita harus berkhidmat dalam merasakan kondisi sekarang, jangan sampai ada yang terprovokasi,” imbuh Afan.
Ia berharap pemerintah tetap fokus dalam menangani dampak dari pandemi Covid-19 tersebut. Sehingga, jaminan terhadap kesejahteraan dan pendidikan tetap bisa wujudkan oleh pemerintah.
Dengan demikian, negara tetap hadir untuk melayani masyarakat. Ia menilai dengan kehadiran negara akan mengembalikan kepercayaan publik kepada pemerintah.
“Kepercayaan itu akan merajut persatuan untuk menyongsong Indonesia berkemajuan,” pungkas Afan.