Proses belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19 banyak dikeluhkan para orang tua siswa. Mulai dari kepemilikan gadget, besarnya paket kuota, kesulitan membuka program aplikasi dan membimbing putra putrinya.
Hal ini juga menunjukkan masih adanya kesenjangan proses pendidikan di masa Covid 19.
Baca Juga : Pramuka Kota Madiun Rehab Rumah hingga Sebar Masker
Namun kendala infrastruktur dan teknologi itu disikapi dengan bijaksana oleh pengajar di SD Negeri Mejayan 01 Madiun. Tepatnya di Jalan Panglima Sudirman No.109 Mejayan Kecamatan Mejayan Madiun.
Sekolah dasar ini satu satunya sekolah terbaik yang banyak diminati oleh masyarakat Mejayan dan sekitarnya. Sekarang ini saja jumlah siswanya telah mencapai 535 siswa. Tidak hanya unggul dalam bidang akademik, Sekolah Dasar Mejayan 01 juga full kegiatan ekstra seperti melukis, pramuka, desain grafis dan masih banyak lagi.
Tak main-main sebelum pandemi Covid- 19 melanda negeri ini salah satu siswa ini berhasil menjadi juara 2 di tingkat provinsi untuk kategori lomba desain grafis.
Menurut Dwi Ratna Supriyani,S.Pd.M.Pd selaku kepala sekolah menjelaskan bahwa untuk kegiatan belajar mengajar selama wabah pandemi para siswa belajar secara on line dengan aplikasi E learning untuk kelas 1 sampai 3.
Sedangkan untuk kelas 4 sd 6 di samping dengan aplikasi e learning, guru juga menggunakan website sekolah dalam memberikan tugas dan materi.
"Manakala materi yang disampaikan itu banyak bapak ibu guru dapat memberikannya melalui web sekolah. Hal ini lebih efisien dan sekaligus lebih mengenalkan sekolah mereka secara utuh," tuturnya.
Wali murid SD Negeri 01 Mejayan sendiri sudah dapat mengerti tata cara penggunaan e learning karena mayoritas mereka adalah pejabat atau setidaknya pegawai. Sehingga untuk masalah IT lebih mudah dipahami oleh para wali murid.
Baca Juga : Munculnya Kekhawatiran Kluster Baru di Sekolah, Ini Jawaban Kemendikbud
Tidak hanya itu saja,untuk menunjang kelancaran KBM dari masing-masing kelas telah dibentuk paguyuban. Fungsi dari paguyuban ini selain memudahkan komunikasi antara guru dan wali murid, paguyuban ini yang ikut mengelola kebutuhan kelas seperti catering, alat tulis dan semua yang dibutuhkan kelas itu sendiri.