Pemerintah Kabupaten Jember kembali menyalurkan bantuan melalui anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) kepada 3.113 warga yang bekerja di bidang pariwisata, seni dan budaya terdiri dari penata rias pemilik sound system entertainment, pekerja hotel dan wedding organizer dan beberapa jenis pekerja lainnya.
“Ada 3.113 pekerja dari 20 jenis usaha di bidang pariwisata, seni dan budaya yang hari ini mendapatkan bantuan BTT, dana ini diambilkan dari anggaran Covid-19, di mana anggaran sebesar 479, M diperuntukkan bagi tiga golongan, yakni Bidang Kesehatan, Jaring Pengaman Sosial bagi warga miskin dan Insan Pekerja Usaha,” ujar Bupati Jember dr. Faida MMR Kamis (13/8/2020) saat memberikan sambutan pada acara penyerahan BTT Secara simbolis.
Baca Juga : Perkuat Pilar Keistimewaan, Pemda DIY Nantikan Inovasi Dewan Kebudayaan
Penyerahan BTT untuk 3.113 insan pekerja pariwisata, seni dan budaya ini dibagi di 34 titik yang tersebar di wilayah Kabupaten Jember, sedangkan insan pekerja yang mengikuti penyerahan BTT secara simbolis bersama Bupati Jember di Aula PB. Sudirman berjumlah 100 orang.
"Penyerahan bantuan ada di 34 titik, yakni di PB. Sudirman, DP3AKB, aula dinas pendidikan dan pendopo 31 kantor kecamatan, sehingga penyerahan bantuan ini masih menerapkan protokol Covid-19, di mana di setiap titik dihadiri oleh 100 orang,” beber Bupati.
Selain memberikan BTT, bupati juga memberikan edukasi kepada penerima BTT untuk selalu update data penyebaran Covid-19, hal ini penting dikarenakan pekerja seni bisa menyesuaikan sesuai kondisi zona di tiap-tiap kecamatan. "Mengikuti perkembangan zona per kecamatan sangat penting bagi pekerja seni, hal ini untuk menyesuaikan kegiatan dan hajat masyarakat yang menggunakan jasa para pekerja seni," ucap Faida.
Dari data 3.113 penerima BTT, paling banyak adalah golongan salon atau perias pengantin yang mencapai 734 orang. Di mana untuk penerima BTT ini juga akan diberi stiker bertuliskan “Jember Peduli Insan Pariwisata”. Sedangkan nominal bantuan yang diterima sebesar 600 ribu perbulan terhitung sejak Bulan Mei hingga Juli. “Pencairan setiap triwulan dan diterima langsung oleh yang berhak dan tidak bisa diwakilkan,” beber bupati.
Baca Juga : Pemkab Mojokerto Anggarkan Rp 55 Miliar untuk Pengembangan Cagar Budaya dan Transportasi
Selain itu, bupati juga menyampaikan, bagi insan pekerja seni dan pariwisata, selain JPS ini juga bisa menikmati pemulihan ekonomi yaitu dibantu diberikan order kegiatan. Salah satunya seperti, sound system di kecamatan dijadwal setiap hari berkeliling membantu satgas covid kecamatan menyosialisasikan Jember Bermasker. (*)
