Terobosan dilakukan Pemkot Yogyakarta untuk membangkitkan ekonomi pelaku UMKM (usaha mikro, kecil, menengah). Pemkot bekerja sama dengan tiga mal sekaligus dalam penyediaan gerai pemasaran produk UMKM.
Pembukaan gerai UMKM itu dilakukan langsung oleh Wakil Wali Kota Yogya Heroe Poerwadi di Lippo Plaza Mall Rabu malam (12/8/2020). Selain Lippo Plaza, pemkot juga menyediakan gerai UMKM di Galeria Mall dan Ramai Mall Jalan Malioboro.
Baca Juga : Resmikan Rumah Oleh-Oleh, Wabup Lumajang Apresiasi UMKM Ditengah Pandemi
Wawali Kota menjelaskan bahwa penyediaan gerai ini merupakan bentuk dukungan dan pemerintah bagi seluruh pelaku UMKM di Kota Yogya. Heroe juga berharap dengan disediakannya gerai ini, UMKM mendapatkan kekuatan untuk bangkit di tengah pandemi. “UMKM mengalami dampak yang cukup besar,” ucapnya.
Kerja sama gerai UMKM ini dijadwalkan untuk jangka waktu enam bulan terhitung Agustus 2020 dan berakhir pada Januari 2021. Dalam teknisnya, Pemkot Yogya menunjuk Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinkop UKM Nakertrans) untuk mengatur jadwal UMKM yang mengisi slot.
Untuk menjamin kualitas barang dagangan, Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil (UMK), Dinkop UKM Nakertrans Kota Yogyakarta Ribari Wulandari menyatakan telah melakukan kurasi mutu dan kualitas setiap produk yang dipasarkan terlebih dahulu.
Wanita yang akrab disapa Wulan itu menjelaskan bahwa barang yang dijual merupakan produk asli UMKM saat pandemi covid. "Nah dengan adanya gerai ini, produk mereka harapannya bisa terjual,” ujarnya kepada Yogyakarta TIMES.
Dalam pantauan media ini, terdapat tiga kategori gerai yang disediakan di Lippo Plaza. Yakni meliputi fashion, kuliner, dan kerajinan. Khusus di gerai kerajinan, pengunjung akan dimanjakan dengan kerajinan tangan seperti topi rajut, tas rotan, dompet kulit, bros, dan sepatu rajut.
Untuk gerai kuliner, terdapat berbagai macam minuman tradisional seperti wedang uwuh, aneka keripik, dan tidak ketinggalan bakpia yang merupakan makanan khas Yogya.
Baca Juga : Pelaku Ekonomi Kreatif Ngawi Digembleng Digital Marketing
Untuk menarik perhatian, seluruh tenant telah mampu menghadirkan produknya dengan kemasan yang menarik, seperti menggunakan standing pouch layaknya produk pabrikan lainnya. “Dengan desain khas dan custom, kami harap dapat menarik pembeli lebih banyak,” ujar Retno, salah satu pedagang gerai bakpia.
Secara keseluruhan, gerai-gerai yang disediakan pemkot diisi oleh 20 tenant kuliner dan 13 tenant di kelompok kerajinan tangan. Semua tenant peserta merupakan UMKM binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta untuk kerajinan dan dari Komunitas UMKM Mitra Usaha (KAMU) untuk fashion dan kuliner.
Mengenai adanya gerai UMKM ini, pengunjung pun merespons dengan sangat baik. Nisa, salah satu pengunjung, menyatakan sangat senang dengan adanya produk UMKM di mal. “Pernak-pernik yang disediakan sangat lengkap. Harganya juga murah-murah,” ungkapnya.