Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais memberikan pesan khusus untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Amien Rais meminta agar Jokowi tak terjebak pada mentalitas 'koncoisme' dalam memimpin Indonesia.
Sebagai seorang presiden, kata Amien Rais, Jokowi harus bisa berpikir, bekerja, dan terus berusaha agar tak menjadi pemimpin yang partisan.
Baca Juga : Peringati HUT ke 72, Polwan Jember Sosialisasi Masker dan Bagikan Paket Sembako
Pesan tersebut disampaikan Amien melalui akun Instagram pribadinya @amienraisofficial. "Politik partisan semacam ini tidak bisa tidak, cepat atau lambat membelah bangsa indonesia. Tidak boleh seorang presiden terjebak pada mentalitas 'koncoisme'," ucapnya.
Lantas Amien memberikan contoh saat Jokowi tak mau menemui kelompok yang melakukan demonstrasi di Istana Merdeka pada 4 November 2016 lalu. Diketahui saat itu kelompok yang tergabung dalam GNPF-MUI mendesak agar mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok dipenjara karena menista agama.
Kala itu, ada tiga orang dari kelompok tersebut yang meminta untuk bisa bertemu dengan Jokowi. Sayangnya, tiga orang itu tak ditemui Jokowi meski ditunggu sejak pagi hingga sore. Jokowi justru memilih melakukan sidak ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Lebih lanjut, Amien menyebut penyakit politik 'partisanship' tetap menjadi pegangan rezim Jokowi dalam menghadapi kelompok yang kritis terhadap pemerintahan. "Para buzzer dan jubir di acara diskusi televisi semakin menambah kecurigaan banyak kalangan terhadap politik Jokowi yang beresensi politik belah bambu, menginjak sebagian dan mengangkat sebagian yang lain," ujar Amin.
Sejak Jokowi menjabat sebagai presiden periode pertama dan periode kedua, Amien menilai perkembangan politik nasional kian jauh dari spirit demokrasi.
Amien mengatakan jika dirinya ingin melakukan diskusi terbuka, bukan debat terbuka, dengan siapa pun mengenai apa yang ia sampaikan. "Demokrasi sejati selalu membuka lebar keran pertukaran gagasan supaya muncul pilihan pilihan alternatif bagi seluruh anak bangsa," ujarnya.
Pendapat Amien itu rupanya langsung ditanggapi oleh Istana Negara. Juru Bicara Presiden Fadjroel Rahman mengatakan Presiden Jokowi telah mewakafkan hidupnya untuk perjuangan demokrasi dan reformasi. "Presiden Jokowi telah mewakafkan hidupnya untuk perjuangan demokrasi dan reformasi berdasarkan ideologi Pancasila dan UUD 1945," ujar Fadjroel.
Baca Juga : Viral Orang Gangguan Jiwa Masuk ke Pesawat Citilink, Dikeluarkan dengan Cara Dilempar!
Sedangkan Kantor Staf Presiden (KSP) menganggap tuduhan itu disangkal Amien sendiri. Pasalnya, selama ini Amien bebas mengkritik Jokowi.
"Tuduhan Amien Rais disangkal oleh kenyataan bahwa beliau sendiri bisa bebas mengkritik Jokowi," kata Tenaga Ahli Utama KSP Donny Gahral Ardian.
Donny juga menepis tudingan mantan ketua MPR itu bahwa Jokowi memojokkan salah satu kelompok dengan politik belah bambu. Menurut Donny, oposisi biasa dalam demokrasi, tapi tidak lantas kemudian menjadi musuh yang dipojokkan seperti tuduhan Amien.
"Pak Amien Rais sendiri kan bersuara kritis, tapi kan tidak pernah kemudian dikriminalisasi, dipojokkan. Beliau sendiri selama ini kerap bersuara miring tapi tetap mendapatkan tempat, begitu," ujar Donny. "Jadi saya kira harus introspeksi terhadap dirinya sendiri, karena beliau sendiri kritis tapi tidak pernah dipojokkan," imbuhnya.