Sudah saatnya bagi Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Malang untuk kembali fokus menekan angka penularan covid-19. Soalnya, dari data yang dihimpun Dinkes (Dinas Kesehatan) Kabupaten Malang, per hari ini (Senin 10/8/2020) jumlah pasien covid-19 sudah tembus 581 kasus.
”Hari ini (Senin 10/8/2020) jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 bertambah 14 pasien menjadi 581 kasus,” ungkap Humas Satgas Covid-19 Kabupaten Malang, Aniswaty Aziz.
Baca Juga : Viral Video Jenazah PDP di Kota Malang Dicium, Keluarga Tolak Pemakaman Protokol Covid-19
Bertambahnya belasan pasien itu, tentunya berbanding terbalik dengan statment Bupati Malang, HM Sanusi. Di mana, dalam pernyataannya Sanusi mengaku jika jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Malang sudah tidak terlalu parah. Yakni mengalami penambahan jumlah pasien positif covid-19 dibawah 10 orang. ”Penambahan 14 pasien itu paling banyak berasal dari Kecamatan Kepanjen, Singosari, dan Tajinan,” terang Aniswaty.
Rinciannya, dari Kecamatan Kepanjen pada hari ini (Senin 10/8/2020) bertambah 4 pasien, Kecamatan Singosari bertambah 3 pasien, dan dari Kecamatan Tajinan bertambah 2 orang pasien.
Sedangkan 5 pasien lainnya, diterangkan Aniswaty, berasal dari Kecamatan Bululawang, Dau, Jabung, Pakis, dan Pakisaji. ”Dari kelima kecamatan itu, masing-masing wilayah bertambah satu pasien per hari ini (Senin 10/8/2020),” sambung Aniswaty.
Di sisi lain, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh di Kabupaten Malang juga mengalami peningkatan. Pada hari ini (Senin 10/8/2020) tercatat sudah ada 426 pasien yang dinyatakan pulih. ”Untuk pasien yanh dinyatakan meninggal akibat terkonfirmasi positif covid-19 datanya tidak mengalami penambahan. Hingga tadi sore (Senin 10/8/2020) jumlahnya (pasien yang meninggal akibat covid-19, red) masih tetap 43 jiwa,” pungkasnya.
Baca Juga : Niat Ngurus Pajak, Kades di Lampung Malah Karaoke dan Peluk Istri Kadus, Videonya Viral
Sebagai informasi, sampai saat ini terpantau ada 67 pasien yang dirawat di rumah sakit akibat terpapar covid-19. Sedangkan yang menjalani isolasi mandiri ada 41 pasien. Kemudian, untuk yang dirawat di gedung observasi ada 4 orang pasien.