Pihak Istana Kepresidenan akhirnya angkat bicara terkait adanya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Diketahui, KAMI merupakan kelompok untuk mengkritisi kebijakan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menanggapi hal tersebut, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian mengatakan sah-sah saja jika koalisi itu dibentuk. Bahkan, Donny menganggap jika koalisi tersebut merupakan "oposisi swasta".
Baca Juga : Koalisi dengan PDIP, Nasdem Resmi Dukung Rijanto-Marhaenis di Pilbup Blitar 2020
"Saya kira itu oposisi swasta, Jadi artinya bukan berada di parlemen, dalam partai politik, tapi di luar parlemen, sah saja," ujar Donny.
Donny juga mengatakan jika undang-undang juga telah menjamin berserikat untuk mengeluarkan pendapat. Lantas dikatakan Donny yang penting saat ini ialah dibutuhkan Indonesia yakni solusi, bukan deklarasi.
Solusi yang dimaksud yakni saat ini Jokowi tengah berusaha bersama-sama untuk membantu pemerintah menyelesaikan kasus virus Covid-19.
"Yang harus menjadi catatan, bahwa saat ini kita sedang membutuhkan solusi bukan deklarasi. Deklarasi semua orang bisa, tapi memberi solusi untuk rakyat itu yang penting," ujarnya.
Sebelumnya diketahui, KAMI telah menggelar deklarasi pada Minggu (2/8/2020). Dalam deklarasi tersebut para tokoh berpengaruh di masyarakat turut menghadiri.
Seperti Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, akademisi Rocky Gerung dan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun.
Baca Juga : Di Tengah Orasi Bacabup Sanusi, Listrik Mendadak Padam, Ketua Tim Kampanye Sebut Ada Tanda
Selain mereka ada juga tokoh lain yakni Abdullah Hehamahua, M.S. Ka'ban, Syahganda Nainggolan, Prof. Anthony Kurniawan, Prof. Rohmat Wahab, Ahmad Yani, Adhie M. Massardi, Moh. Jumhur Hidayat, Ichsanuddin Noorsy, Hatta Taliwang, Marwan Batubara, Edwin Sukowati, Joko Abdurrahman, Habib Muhsin Al Atas, Tamsil Linrung, Eko Suryo Santjojo, Prof. Chusnul Mariyah, dan Sri Bintang Pamungkas.
Deklarasi KAMI ini merupakan gerakan moral yang terbentuk atas keresahan bersama terhadap kondisi bangsa terkini. Dikatakan oleh Din Syamsuddin, jika dirinya bersama tokoh yang lain melakukan langkah untuk menyelamatkan Indonesia.
"KAMI pada pemahaman saya merupakan sebuah gerakan moral seluruh elemen dan komponen bangsa lintas agama, suku, profesi, kepentingan politik kita bersatu," ujar Din.
Din lantas juga menjelaskan jika mereka bersama-sama sebagai gerakan moral untuk menyelamatkan Indonesia.