Dikenal dengan sebutan Ranu Darungan, Ranu Linggo Rekisi jadi satu dari lima danau yang ada di kaki Gunung Semeru. Lokasi Ranu Linggo sendiri berada di Dusun Darungan, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Awal mula pemberian nama Ranu Linggo Rekisi diambil dari nama tanaman Rekisi yang mengitari perairan disekitarnya. Ranu Darungan sendiri dibawah pengawasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Baca Juga : Pesona Pohon Tumbang Ratusan Tahun Lalu di Sumber Jenon, Kini Makin Asyik Dikunjungi
Sedangkan pengelolaannya dibawah kendali Kelompok Tani Konservasi (KTK) Ranu Linggo Rekisi yang sebagaian lokasinya dijadikan budidaya tanaman anggrek.
Di kawasan tersebut ada kurang lebih 57 jenis anggrek yang dibudidayakan. Salah seorang anggota KTK Ranu Linggo Rekisi, Agus Hariyanto menjelaskan, ia dan dan beberapa anggota KTK Ranu Linggo Rekisi berkeinginan agar nanti wilayah tersebut dijadikan kawasan Ekowisata, baik edukasi maupun penelitian bagi para pelajar/mahasiswa.
Disamping itu, Ranu Linggo Rekisi juga digunakan warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Ada sekitar lima dusun yang memanfaatkan dari danau tersebut, diantaranya Dusun Tulungagungan, Darungan, Ranu, Mulyoarjo, dan Kalibening.
Selain sejuk dan nyaman, Ranu Linggo Rekisi termasuk kawasan yang aman untuk kegiatan camping dan jelajah medan. Lingkungan yang asri dan bersih sangat sesuai untuk para pengunjung dalam mengusir rasa bosan akan rutinitas harian. Karena selain air yang bening dan taman anggrek, disana juga ada bangunan klasik peninggalan Belanda sehingga nuansa vintage kian terasa.
Baca Juga : Mau Hilangkan Penat? Yuk Kunjungi Destinasi Wisata Baru Kampung Bunga Grangsil di Dampit
“Masyarakat yang berkunjung ke Ranu Linggo Rekisi dilarang untuk mandi di danau tersebut. Tidak diperbolehkanmembuang sampah sembarangan, dilarang melakukan aktivitas yang dilarang agama dan negara, dilarang membawa pulang tanaman apapun yang ada di Ranu Linggo Rekisi serta yang paling penting dilarang merusak ekosistem alam,” kata Agus Hariyanto.
