Situasi perpolitikan Kabupaten Malang semakin panas di mana proses tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang 2020 juga terus bergulir.
Semua tim pemenangan dan Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati sudah ramai mendekati masyarakat dengan turun gunung untuk mendapatkan simpati masyarakat Kabupaten Malang.
Baca Juga : Meski Kekurangan Kursi, Golkar Tetap Usung Siadi di Pilkada Kabupaten Malang 2020
Hal itu pun dilakukan oleh Bapaslon dari jalur independen maupun dari jalur partai politik. Khususnya dari petahana yang mencalonkan kembali dengan diusung oleh gabungan koalisi partai politik yang memiliki kursi di DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Malang.
Salah satu Bapaslon Bupati dan Wakil Bupati Malang yakni Sanusi-Didik Gatot untuk saat ini tengah mempersiapkan deklarasi atas pencalonannya. Diperkirakan akan dilangsungkan dalam waktu dekat.
"Ya (deklarasi) pertengahan Agustus. Setelah itu langsung daftar, biasanya begitu. Setelah deklarasi, seminggu kemudian kita daftar," ujar Sanusi ketika dikonfirmasi awak media seusai Rapat Paripurna dengan DPRD Kabupaten Malang, Selasa (28/7/2020).
Sanusi menuturkan bahwa hingga sampai saat ini sedang dalam tahap persiapan pemberkasan administrasi yang harus ditata kembali agar lancar dalam proses pendaftaran di awal Bulan September 2020 mendatang, tepatnya pada tangg 4 sampai 6 September 2020.
"Semua administrasinya, terus kesiapan, terus acaranya juga yang melaksanakan itu ditata semua," ucapnya.
Pria yang saat ini juga sebagai politisi dan kader PDI Perjuangan ini mengatakan bahwa terkait persyaratan administrasi semua sudah terlengkapi hanya saja terkait surat rekom dari Partai Gerindra yang hingga sampai saat ini masih belum diterima Sanusi.
"Rekom dari masing-masing partai koalisi itu belum semuanya kita terima. Sementara dalam proses Gerindra yang belum, yang lain sudah. (Termasuk demokrat) sudah," ungkapnya.
Sebelumnya Wakil Ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) Partai Gerindra Kabupaten Malang, Zia Ulhaq mengatakan bahwa perwakilan dari Gerindra Kabupaten Malang sedang mengambil surat rekomendasi untuk SanDi, tetapi hingga saat ini Sanusi belum menerima surat rekomendasi tersebut dari Partai Gerindra.
Sikap dari Partai Gerindra yang dinilai banyak pihak mengkhawatirkan untuk membelokkan dukungannya, Sanusi yakin bahwa hal itu tidak akan terjadi. Karena proses komunikasi telah ditempuh dengan intens.
Baca Juga : Santre Ngereng Mas Kiai Dideklarasikan sebagai Pemenangan Bacawabup Ali Fikri
"Saya kira begini politik ya politik, tetapi ketika komitmen itu sudah menjadi komitmen bersama kok kecil sekali yang seperti itu. Kalau dari awal sudah bersama terus di belakang beralih keputusannya, kok menurut saya nggak mungkin," jelasnya.
Hal ini menunjukkan bahwa untuk sementara ini partai politik (parpol) yang telah menyatakan kesiapannya secara resmi untuk mengusung Sanusi-Didik (SanDi) terdapat empat parpol, yakni PDI Perjuangan, Partai NasDem, PPP, Partai Demokrat.
Selain dari dukungan parpol yang mengisi di parlemen, Sanusi mengatakan bahwa dirinya juga telah menjalin komunikasi dan mengarah kepada kesepakatan pemberian dukungan dari parpol non-parlemen.
"Yang sudah ketemu saya itu PKS, PAN, Partai Berkarya sudah ketemu, sudah duduk bareng, terus Ketua PSI, Perindo. Iya secara dari pimpinannya sudah menyampaikan mendukung untuk bersama di Kabupaten Malang," jelasnya.
Sementara itu, untuk dari kalangan organisasi kemasyarakatan (ormas) sendiri Sanusi pun mengatakan telah mendapat dukungan dari berbagai kalangan ormas yang telah menjalin komunikasi dengan dirinya, utamanya dari kalangan Nahdlatul Ulama.
"Seperti Pagar Nusa itu sudah menyampaikan, dari LDNU juga tadi itu dari LDII, Ansor, Muhammadiyah juga sudah, yang lain-lain sudah berkomunikasi dan diberikan dukungannya dan lagi LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), kapan itu juga As-Sidiqiyah juga mendukung," pungkasnya.