Ada Rp 88,2 miliar anggaran belanja tidak terduga (BTT) khusus penanganan covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura. Dana itu terkumpul dari kebijakan refocusing dan efisiensi pada awal April 2020 di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) hingga kecamatan di Bangkalan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan Rizal Moris mengatakan, dari anggaran tersebut, yang sudah terpakai masih sekitar 26 miliar.
Baca Juga : Bahas Perubahan Anggaran 2020, Pemkot Blitar Fokus Pemulihan Ekonomi
Rizal, yang juga menjadi tim verifikasi pengguna anggaran BTT penanganan covid-19, mengaku telah berusaha maksimal dalam menanggulangi bencana non-alam itu.
Dia juga menerangkan, dana BTT yang disiapkan pemerintah daerah dipakai khusus kebutuhan tiga kegiatan penanganan kesehatan, penanganan dampak ekonomi, dan jaring pengaman sosial (JPS). "Penggunaan di luar tiga itu tidak bisa kami cairkan," ungkapnya, Selasa (28/7/2020).
Rizal menambahkan, dari puluhan miliar anggaran itu, upaya-upaya pencegahan telah dilakukan. Termasuk merealisasikan SKB dari menteri mengenai anggaran BTT dari APBD sebagai mekanisme pembiayaan selama status tanggap darurat.
Dia juga mengatakan pihaknya benar-benar selektif dalam penggunaan anggaran itu berdasarkan kebutuhan di lapangan, baik untuk korban dan tenaga kesehatan.
Dari sisa dana ini, Rizal yakin bahwa anggaran tersebut cukup hingga akhir tahun nanti. Sehingga dia benar-benar menyeleksi penggunaan anggaran berdasarkan kebutuhan di lapangan, baik untuk korban dan tenaga kesehatan. "Anggaran ini kan sifatnya tidak harus dihabiskan," ucapnya.
Sementara, Ketua Komisi D DPRD Bangkalan Nur Hasan berharap BPBD Bangkalan mampu mengatasi wabah covid-19 hingga akhir tahun nanti ketika daerah lain mulai kewalahan dengan dana anggaran covid-19.
Baca Juga : Jelang Porprov, KONI Kabupaten Malang Kekurangan Dana
Pria asal Galis ini juga menegaskan, tensi kesembuhan covid-19 mulai meninggi di Bangkalan. Sehingga pihaknya minta BPBD bisa memanfaatkan anggaran sampai akhir tahun. "Jangan sampai penanganan covid-19 kewalahan karena anggaran," katanya.
Hasan juga menekankan, melalui sisa anggaran itu, penanganan pada pasien covid-19 perlu dilakukan secara betul dan maksimal. Khususnya pada pola makanan untuk menjaga imunitas tubuh pasien.
"Ditekankan pada pola makan. Jangan sampai pasien diberi makanan yang tidak bergizi," pungkasnya.