Proses belajar mengajar yang dilakukan secara online, ternyata berdampak juga kepada sejumlah agenda sekolah, termasuk agenda penyembelihan hewan Qurban, yang biasanya setiap tahun selalu dilaksanakan.
Sejumlah lembaga pendidikan yang kami temui di Lumajang menyebut belum berani untuk mengumpulkan banyak orang, baik untuk proses penyembelihan yang melibatkan siswa maupun distribusi hewan Qurban yang biasanya dilakukan di sekolah.
Baca Juga : Dampak Covid-19, Penjualan Hewan Qurban di Lumajang Sepi
“Iuran dari siswa untuk membeli kambing yang sebelumnya sudah terkumpul terpaksa harus dikembalikan. Kami tidak berani ambil resiko apabila nanti ada hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Kami mengarahkan kepada para siswa untuk qurban di lingkungannya masing-masing,” kata Nanang, guru di SDN Dawuhan Lor 3 Kecamatan Sukodono Lumajang.
Sementara itu sejumlah pedagang hewan qurban membenarkan bahwa untuk saat ini banyak sekolah yang meliburkan agenda qurbannya, yang kemudian berdampak kepada sepinya penjualan hewan qurban.
“Biasanya sekolah-sekolah kalau pesan langsung banyak, bisa sampai 5 atau 10 ekor, sekarang sekolah tutup, hanya perorangan yang beli kambing untuk qurban, itupun sedikit sekali," kata Kata Yono, salah satu pedagang kambing di jalan Veteran Lumajang.