Muhabiyeh, warga Desa Tarebung, Kecamatan Gayam (Pulau Sapudi) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) ditemukan meninggal dunia. Dugaan kuat wanita berumur 62 tahun itu menjadi korban pembunuhan.
Sampai saat ini, kasus dugaan pembunuhan sadis tersebut masih didalami oleh aparat kepolisian setempat. Satu pelaku sudah ditahan di Polsek Sapudi.
Baca Juga : Dewan Pertanyakan Dana Covid-19 Sebesar Rp 6 M di Wirausaha Muda Sumenep
"Tersangka, Pusamin (42) warga Desa Sokarami Paseser, Kecamatan Nonggunong (Pulau Sapudi), Kabupaten Sumenep. Ia kini telah mendekam di Polsek Sapudi," ungkap Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti dalam keterangan rilisnya, Kamis (23/7/2020).
Selain tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa baju warna orange motif bunga, celana pendek warna biru, sarung motif kotak-kotak warna merah putih, kerudung warna biru motif bunga, sabuk kain warna merah, sandal jepit warna hitam dan sebilah celurit.
Menurut Widi, terungkapnya kasus dugaan pembunuhan ini berawal dari laporan keluarga korban melalui LP B/04/VII/Res.17./2020/ SPKT Polsek Sapudi, tertanggal 5 Juli 2020.
Dugaan pembunuhan itu, berawal saat korban pamit mencari rumput pada suaminya, Mustain, pada Minggu (5/7/2020) sekitar pukul 15.30 WIB. Namun, hingga pukul 17.30 WIB tidak kunjung pulang.
Khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan, Mustain akhirnya berusaha mencari istrinya tersebut ke lahan miliknya (tegalan) yang berjarak sekitar 500 meter dari tempat tinggalnya.
"Saat di lokasi, Mustain melihat sesosok orang yang tergeletak dalam posisi terlentang dan ditutup daun tanaman buncis. Ternyata itu merupakan istrinya sendiri dan sudah dalam keadaan meninggal dunia," terangnya.
Lebih jauh Widi mengatakan, dari hasil pemeriksaan tim tenaga medis Puskesmas Gayam, korban meninggal karena mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya yang diduga menjadi korban pembunuhan.
Baca Juga : 13 Sembuh dari Covid-19 di Kota Malang, tapi Ada 17 Tambahan Kasus Positif
"Korban mengalami luka robek pada pelipis kiri, luka robek dan lecet pada rahang kiri bawah, luka lebam di dada atas, luka lecet dan patah tulang tangan kanan korban," jelasnya.
Hasil interogasi, tersangka mengaku nekat melakukan aksi pembunuhan tersebut lantaran menduga korban sebagai dukun santet, yang membuat salah seorang tetangganya meninggal dunia dengan tidak wajar.
"Bukan persoalan asmara. Korban dianggap tukang santet oleh tersangka, dan diduga telah menyantet tetangganya," pungkasnya.