Musibah pageblug Covid 19 yang melanda dunia dalam empat bulan terakhir mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan besar yang tidak pernah dibayangkan oleh masyarakat dunia. Hampir semua sendi kehidupan mengalami kelumpuhan akibat serangan virus corona yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya.
Menurut Suyanto Waspo Tondo Wicaksono, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banyuwangi pasca masa tanggap darurat wabah Covid 19, pemerintah Banyuwangi memutuskan refokusing Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk penanganan Corona.
Baca Juga : Pandemi Covid-19, Pembangunan Responsif Gender Tetap Jadi Kewajiban
”Konsekwensinya beberapa kegiatan DPA digeser untuk penanganan Covid 19 tentunya sesuai dengan bidang tugas masing-masing,” jelasnya.
Pejabat yang akrab disapa Yayan itu menuturkan penanganan wabah Covid 19 di wilayah Banyuwangi melalui beberapa tahapan. Setelah lepas tahap tanggap darurat yang dilakukan pada saat awal pageblug Corona sampai sekitar akhir Juni lalu. Kemudian masuk masa tahap pemulihan (Recovery) untuk sektor ekonomi maupun penataan ulang sistem yang ada di pemerintah Banyuwangi.
"Pelaksanaan tahapan recovery ini anggaranya akan diusulkan dalam Perubahan Anggaran Kuangan (PAK) namun harus dilaksanakan karena merupakan amanat Perpres,” imbuh pejabat kelahiran Ponorogo itu.
Alumni SMA Negeri 1 Ponorogo itu menambahkan dalam tahap recovery pihaknya berharap ekonomi bisa bergerak dan tumbuh sedangkan angka kasus Covid- 19 tidak bertambah. Sehingga dalam tahap ini digambarkan dengan menekan gas sekaligus menekan rem. Satu sisi semua fokus bagaimana menghidupkan dan menggerakan sektor ekonomi . Khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan sektor perekonomian yang menyentuh masyarakat yang berada di akar rumput atau grassroot. Di sisi lain semua pihak diharapkan mendukung dan berpartisipasi aktif dalam gerakan mencegah dan menanggulangi penyebaran virus Corona dengan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
Saat ini, lanjut ayah dua putri tersebut pemerintah Banyuwangi sampai akhir tahun 2020 tidak memikirkan pencapaian target dalam berbagai bidang, namun berpikir bagaimana dalam masa awal recovery roda perekonomian bisa bergerak. Pilihan yang ditetapkan adalah menghidupkan sektor pariwisata yang multiple efeknya diharapkan mampu dirasakan banyak pihak.
Baca Juga : ASN Pemkot Malang Tak Bantu Kampanye Disiplin Covid-19, Siap-Siap Kena Sanksi
Selain itu pemerintah Banyuwangi juga memberikan pendidikan dan pelatihan serta menyalurkan dana stimulan bagi pengusaha kecil dan sektor non formal sehingga kehidupan ekonomi masyarakat bawah bisa bangkit bergerak dan tumbuh dalam masa pageblug Covid 19 yang tidak bisa dipastikan kapan berakhirnya.