Bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Malang HM. Sanusi dan Didik Gatot Subroto (SanDi) sudah membentuk tim pemenangan.
Sanusi menyebutkan semalam telah rapat dan membentuk tim pemenangan dari SanDi di salah satu hotel Kota Malang. Rapat pembentukan tim pemenangan tersebut diikuti oleh semua partai politik (parpol) yang masuk dalam koalisi SanDi.
"Nanti kita partai koalisi secara bersama-sama untuk memenangkan pilkada pada 9 Desember mendatang. Partai koalisi itu dari PDIP Perjuangan, Partai Gerindra, Partai NasDem, PPP, dan Partai Demokrat," ujarnya usai agenda pelantikan sekretaris daerah di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Senin (20/7/2020).
Dari kekuatan lima parpol tersebut, pasangan SanDi akan diusung kekuatan 29 kursi di DPRD Kabupaten Malang. "Mereka sudah menyampaikan akan all-out memenangkan Kabupaten Malang pada pilkada ke depan," ucapnya.
Konsolidasi tersebut diikuti jajaran pimpinan dari kelima partai politik untuk menyusun pembentukan tim pemenangan SanDi. "Ketua DPC atau DPD Kabupaten Malang hadir sendiri-sendiri dan seluruh anggota fraksinya. Ketua tim pemenangannya Pak Hari Sasongko," ucapnya.
Dengan kepercayaan diri yang tinggi, Sanusi mengatakan bahwa lumbung suara SanDi adalah seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Malang. "Semua di Kabupaten Malang lumbung suara Sanusi-Didik nanti," ujarnya.
Untuk tahapan terdekat yang akan dilakukan oleh tim pemenangan SanDi yakni melakukan konsolidasi di seluruh konstituen masing-masing partai koalisi. Tujuannya untuk memenangkan SanDi di Pilkada Kabupaten Malang 2020.
"Sehingga nanti PDI Perjuangan bergerak konsolidasi sampai ke tingkat ranting, NasDem juga bergerak. Gerindra juga. Dan lainnya bergerak untuk konsolidasi ke anggotanya masing-masing," ungkap Sanusi.
Sementara itu, Sanusi mengatakan bahwa target dirinya jika dipersentasekan mencapai angka 70 persen. "Ya antara 60 sampai 70 persenlah," kata dia.
Dengan bergabungnya lima parpol itu, hanya tersisa PKB, Partai Golkar, dan Partai Hanura sebagai pengisi kursi parlemen yang hingga kini masih belum menyatakan akan berkoalisi secara resmi untuk mengusung bacabup dan bacawabup. Artinya, Golkar dan Hanura benar-benar berada di persimpangan jalan, antara bergabung dengan koalisi SanDi atau berkoalisi bersama PKB.