free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Kemacetan Masih Terjadi, Dewan Sebut Angkot Online di Kota Malang Tak Efektif

Penulis : Pipit Anggraeni - Editor : Nurlayla Ratri

19 - Jul - 2020, 18:01

Placeholder
Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kota Malang, Ahmad Fuad Rahman (Istimewa).

Penyelesaian masalah kemacetan di Kota Malang masih menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Beberapa upaya pengurangan kemacetan sejauh ini dinilai masih belum bekerja maksimal.

Salah satunya adalah penerapan sistem angkot online yang dinilai tidak efektif. Karena meski beberapa telah menerapkan angkot online, nyatanya masih banyak transportasi angkot atau angkutan umum yang memilih cara lama.

Baca Juga : Gubernur Khofifah: Lawan Covid-19 Berbasis Ilmu Pengetahuan, Data, dan Libatkan Pakar

"Ngetem masih dilakukan, dan itu dilakukan di pinggir jalan. Sehingga kemacetan masih belum terhindarkan," kata Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kota Malang, Ahmad Fuad Rahman.

Fuad menyebut, angkot online sama sekali tidak menyelesaikan dan tidak bisa mengurai masalah kemacetan yang ada di Kota Malang. Sehingga dia berharap agar para pelaku dan penyedia transportasi umum atau massal beserta angkot online melakukan urun rembuk bersama Pemerintah Kota Malang.

"Terutama untuk membahas masa depan eksistensi transportasi massal di Kota Malang, apakah kita akan tetap menggunakan model lama atau kita perlu memikirkan inovasi baru. Bagaimana sistem transportasi di Kota Malang di masa depan yang harus di tata mulai sekarang dengan melihat kondisi terkini dunia per-angkot-an di Kota Malang," tambahnya.

Menurutnya, pihak Dinas Perhubungan Kota Malang harus memiliki data yang benar, akurat, dan lengkap dalam membuat konsep penyelenggaraan transportasi massal untuk 5 hingga 30 tahun yang akan datang.

Mulai dari jumlah kendaraan di Kota Malang, berapa ruas jalan di Kota Malang, hingga titik titik keramaian yang ada. Sehingga bisa menentukan titik titik interchange.

Diapun menyarankan agar tidak lagi memanfaatkan jalur trayek yang lama dan tidak relevan lagi dengan kondisi Kota Malang. Sehingga perlu dilakukan review dan ditinjau ulang kembali jalur trayek yang ada.

Sehingga trayek yang dipilih adalah trayek yang banyak diminati oleh warga Kota Malang. "Misalnya trayek Landungsari ke Gadang dan ada interchange di sekitar alun-alun," terang Fuad.

Sementara berkaitan dengan transportasi massal ke depan, dia menyarankan agar perlu memikirkan transportasi yang bisa memuat lebih dari 10 orang dalam 1 kendaraan agar bisa mengurangi volume kendaraan di jalan.

Baca Juga : Potensi Besar, Pemkot Malang Didorong Terapkan Parkir Online

"Artinya kita perlu berjuang bersama bagaimana agar masyarakat mau menggunakan kendaraan umum, sehingga volume kendaraan berkurang dan macet pun bisa berkurang," tegasnya.

Fuad menyarankan untuk mewadahi semua elemen dan stakeholder yang berkaitan dengan transportasi umum melalui wadah khusus. Seperti konsorsium/koperasi untuk memastikan bahwa kepemilikan trasnportasi massal ini dimiliki bersama bukan individu atau personal, agar memudahkan koordinasi dan komunikasi dalam memaksimalkan pelayanan transportasi umum untuk masyarakat.

Artinya pemerintah, supir angkot dan pemilik angkot bergabung dalam wadah konsorsium yang sama sama memikirkan penyelenggaraan transportasi umum yang nyaman dan baik

"Saya kira, untuk operasional angkutan umum, pemerintah bisa membantu dengan menggunakan subsidi. Ke depan agar supir tidak lagi mengejar setoran tetapi mengejar ketepatan waktu dalam mengantar penumpang," terangnya.

Sehingga ketika itu bisa diatur, maka akan membuat masyarakat semakin tertarik menggunakan transportasi umum. "Maka kita perlu membahas bersama, duduk bersama mencari solusi bersama untuk merawat sarana dan prasarana transportasi yang nyaman untuk kita gunakan bersama," pungkasnya.


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Pipit Anggraeni

Editor

Nurlayla Ratri