Ratusan santri Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo (PSSS) Situbondo asal Jember secara khusus diberangkatkan langsung oleh Bupati Jember Faida via Terminal Arjasa dengan menggunakan 9 bus.
Usai pemberangkatan, Bupati Faida mengatakan bahwa pada gelombang kali ini ada sebanyak 383 orang santri yang kembali ke pondokannya. Secara bertahap mereka akan dipulangkan ke PSSS di Situbondo.
Baca Juga : Miliki Rumah Tak Layak Huni, 163 Warga Sumenep Dapat Bantuan Pemkab
"Besok ada gelombang pemberangkatan lagi ke pondok yang sama," tuturnya.
Para santri tidak dilepas secara serta merta, Pemkab Jember mengharuskan mereka untuk mengikuti rapid test sebelum berangkat.
Ketentuan itu, lanjut Faida, merupakan upaya dari Pemkab Jember untuk menjadikan ponpes tempat yang aman. "Santri boleh berangkat asal rapid test-nya hasilnya non reaktif," tegasnya.
Tidak hanya rapid test, Pemkab Jember juga mengakomodias kebutuhan santri selama di pondok. Mereka dibekali vitamin untuk satu bulan guna meningkatkan daya tahan tubuhnya.
"Mereka juga dibekali masker dan alas salat yang mudah dicuci setelah digunakan di tempat umum. Ini bukan untuk memanjakan anak-anak tapi supaya mereka aman kembali ke pondok," ucap perempuan pemilik RS Bina Sehat itu.
Lebih jauh Faida mengimbau kepada keluarga santri agar tidak menengok anaknya di pondok sampai situasi pandemi saat ini membaik.
Baca Juga : Kampung Tangguh Rejomulyo Diresmikan Wali Kota Madiun, Lurah Minta Ini pada Warganya
Keberangkatan ratusan santri difasilitasi Pemkab Jember dengan menggunakan anggaran penanganan Covid-19. Keamanan menjadi prioritas, tidak heran jika pemkab menyewa 9 bus khusus untuk santri saja.
Sementara, Ketua Sub Rayon Ikatan Keluarga Alumni Santri Salafiyah Syafi'iyah Cabang Arjasa Jelbuk, Dahnan menyampaikan terima kasihnya kepada Pemkab Jember.
Dahnan mengaku, sebelumnya ia telah melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jember. Ia mengapresiasi kerja sama yang baik dalam pelaksanaan pemberangkatan para santri.
