Industri perdagangan berjangka komoditi sampai saat ini telah berkembang dengan cukup baik. Meski saat ini Covid-19 membuat perekonomian tidak stabil.
Hal itu dibuktikan bahwa investasi emas berjangka masih menjadi pilihan dari masyarakat dengan maksud awal mengamankan asetnya dan kemudian berharap profit ke depannya. Pertimbangan tersebut tak lain karena masyarakat khawatir jika nantinya ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid dua untuk Kota Malang yang tentunya akan membuat perekonomian semakin sulit.
Baca Juga : Waspada Predator Berkedok Investasi, Berikut Tips Pakar Ekonomi IAIN Tulungagung
Di masa New Normal ini, perekonomian masyarakat bisa dikatakan cukup meningkat. Hal itu ditandai dengan banyaknya industri ataupun tempat usaha yang mulai buka, meski pemerintah tetap memberlakukan aturan bagi masyarakat agar menerapkan physical distancing dan social distancing.
Melihat situasi tersebut, pimpinan PT Best Profit Futures (BPF) Cabang Malang Andri mengatakan, bahwa saat ini masyarakat sudah banyak yang mengikuti investasi berjangka untuk menyelamatkan aset khususnya emas.
"Masyarakat sudah banyak yang teredukasi mengenai investasi di beberapa produk seperti di kontrak emas berjangka dan Forex. Terlebih dengan kenaikan harga emas sekarang yang terus menanjak dari awal tahun semenjak adanya Covid-19, sepertinya orang semakin mengenal dengan investasi ini," ungkap Andri kepada media ini.
Tak hanya itu, BPF saat ini menilai bahwa generasi milenial juga sadar akan investasi berjangka. Karena itu BPF juga merekrut tenaga marketing dari anak-anak muda yang diharapkan dapat satu bahasa dengan target millenial.
"Termasuk dari generasi zaman now. Kalangan millenial sudah disasar BPF Malang sejak 2019 lalu. Karenanya kami mulai membidik kampus dengan menjalin kerjasama untuk edukasi kepada para mahasiswa," imbuhnya.
Baca Juga : Upaya UMKM di Jogja Bertahan di Tengah Pandemi, Hasilnya Patut Diapresiasi
Melihat peluang di masa depan, salah satunya juga untuk mengubah stigma negatif pasar perdagangan berjangka yang selama ini dinilai sebagai investasi yang merugikan. Melalui edukasi yang komprehensif dan berkelanjutan, BPF berharap masyarakat dapat mengubah stigma negatif tersebut.
"Dengan upaya yang kami lakukan, terbukti membawa hasil yang menggembirakan yaitu total nasabah usia di bawah 40 tahun dari Januari hingga Juni 2020 mencapai 55 nasabah baru. Sementara untuk nasabah di atas 40 tahun sebanyak 58 nasabah," tandasnya.