free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Upaya UMKM di Jogja Bertahan di Tengah Pandemi, Hasilnya Patut Diapresiasi

Penulis : Imam Muttakin - Editor : Dede Nana

08 - Jul - 2020, 23:49

Placeholder
UMKM dan LKM Bergeliat Kembali

Hantaman virus Covid-19, benar-benar menggoyahkan sendi-sendi perekonomian. Tak hanya usaha besar yang merasakan dampaknya, UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) juga turut merasakannya. 

Akibatnya, lembaga keuangan penopang jalannya UMKM juga secara tidak langsung terkena imbasnya. Namun demikian, lembaga keuangan mikro seperti KSP (Koperasi Simpan Pinjam) dan BPR (Bank Perkreditan Rakyat) kini mulai berangsur pulih lagi. Setelah memasuki masa transisi New Normal.

Baca Juga : Rencana Redenominasi Rupiah, Warganet: Sangat Mempersulit Kehidupan Masyarakat

Hal ini juga didorong dengan mulai menggeliatnya ekonomi mikro saat ini juga yang mulai berangsur ke aktivitas normal.

Hal ini terpantau dengan menggeliatnya hampir seluruh warung-warung indomi (Warmindo) di Jogja. Di mana para pelaku telah buka kembali. Selain itu, pedagang yang biasa mangkal di sekitar obyek wisata pun juga telah mulai beraktivitas dari awal bulan Juli. 

“Sudah mas, sepuluh harian lah sudah buka. Capek di rumah terus, yang penting ada pemasukan” ucap Samijo. 

Disinggung pendapatan dari jualannya yang mulai ada pembeli, walaupun masih minim, sudah di kisaran angka Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu per hari. 

Beragam cara digunakan UMKM yang mulai buka kembali untuk menarik minat pembeli. Seperti dari yang sebelumnya mangkal di dalam obyek wisata pindah ke pinggir jalan. Hingga ada yang memberikan masker gratis bagi konsumen yang tidak menggunakan. 

“Biasanya saya di dalam mas, di parkiran itu. Karena ini belum dibuka, ya saya pindah di sini, pinggir jalan,” ungkapnya. 

Hal ini berbeda dengan Mega Kemasan yang memberikan masker gratis untuk konsumen yang datang dan tidak membawa masker. “Kalo kami di Mega Kemasan memfasilitasi konsumen yang tidak bawa masker, kita beri” ungkap Lina saat ditanya strategi agar menarik pelanggan. 

Berbagai upaya para pelaku UMKM ini ternyata mampu memacu lembaga keuangan mikro, seperti BPR dan KSP yang mulai merasakan geliat ekonomi ini. Memang pada awal pandemi bulan Maret lalu terjadi peningkatan permohonan relaksasi angsuran kredit sebagai imbas dari kebijakan yang diambil pemerintah. 

Baca Juga : KBSP dan SiBakul Jogja Dinas Koperasi dan UMKM DIY Dipertanyakan Efektivitasnya

Rahmad, salah satu Direktur Bisnis BPR Syariah di Jogja menyatakan, di bank tempatnya beraktivitas juga melakukan relaksasi dan penyesuaian RBB (Rencana Bisnis Bank). Bahkan hingga sampai 40 persen dari total nasabah yang ada dilakukan relaksasi. 

“Ya hampir 40 persen lah yang mengajukan. Namun masih disesuaikan lagi apabila ada yang mengajukan. Harus benar-benar sesuai ketentuan otoritas yang ada," ujarnya.

Hal yang sama dirasakan oleh Koperasi Simpan Pinjam yang merupakan lembaga keuangan ultra mikro. Beberapa Koperasi Simpan Pinjam menyatakan masih mampu bertahan walaupun para anggotanya hanya membayar angsuran seadanya dan tidak ada permintaan kredit baru.

Hal ini diungkapkan salah satu Koperasi Simpan Pinjam yang anggotanya banyak di seputar kampus. “Masih jalan, yang masih jualan ya tetap setor, seperti yang di pasar-pasar dan kaki lima pinggir jalan. Namun yang usaha seperti pecel lele dekat kampus yang hanya mampu membayar sebisanya,” ungkapnya.

 


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imam Muttakin

Editor

Dede Nana