Pasar Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, saat ini menjadi pasar tradisional pertama yang ditetapkan menjadi lokasi Pasar Tangguh Semeru di Kota Malang.
Ditetapkannya Pasar Oro-Oro Dowo menjadi Pasar Tangguh Semeru lantaran, di pasar tradisional tersebut telah menerapkan protokol kesehatan yang benar-benar telah berjalan sesuai prosedur.
Baca Juga : Pilih Dunia Kerja Atau Dunia Usaha, Ini Tips Agus Setiawan
"Mulai dari pintu masuk sudah disediakan sarana protokol kesehatan, seperti tempat cuci tangan, bilik semprot, thermal gun, handsanitizer," beber Kapolresta Malang Kota Kombespol Leonardus Simarmata saat penetapan Pasar Oro-Oro Dowo menjadi Pasar Tangguh Semeru, Senin (29/6/2020)
Selain itu, para pedagang yang ada di Pasar Oro-Oro Dowo sendiri, juga begitu taat dalam mematuhi protokol kesehatan. Para pedagang taat mengenakan masker.
Bahkan lapak mereka berjualan juga dipasangi sekat plastik agar pembeli dan pedagang tidak berhadapan langsung. "Semuanya lengkap, menggunakan masker maupun face shield. Ini bagus," jelasnya.
Para penjual di Pasar Oro-Oro Dowo juga patuh untuk menerapkan sistem berjualan ganjil dan genap. Sehingga didalam lokasi Pasar Oro-Oro Dowo tidak terlalu penuh.
"Kita harap ini bisa juga menular ke pasar tradisional lainnya. Sehingga kluster penularan seperti dari pasar bisa ditekan," bebernya.
Baca Juga : Wali Kota Kediri Ajak OPD Terkait Pikirkan Pemulihan Ekonomi Pelaku UMKM
Penetapan Pasar Oro-Oro Dowo sendiri sebenarnya telah lama untuk ditetapkan menjadi Pasar Tangguh Semeru. Namun belum secara resmi untuk diresmikan menjadi lokasi kampung tangguh.
"Untuk Pasar Oro-Oro Dowo ini memang pasar pertama yang ditetapkan jadi Pasar Tangguh. Kedepan tentunya pasar-pasar lain akan menyusul," pungkasnya.