Pilkada Kabupaten Malang semakin panas ketika muncul nama dr. Umar Usman selaku Ketua PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Kabupaten Malang yang bakal diusung oleh PKB (Partai Kebangkitan Bangsa).
Kehadiran Umar yang digadang-gadang dan jadi harapan PKB Kabupaten Malang setelah ditinggal Sanusi (Bupati Malang yang juga kader PKB) yang loncat ke PDI Perjuangan. Juga mendapat respon dari kalangan pakar atau akademisi.
Baca Juga : 3 Parpol Gabung PKB Dukung Henry-Yasin di Pilwali Blitar, Demokrat dan PPP Masih Tarik Ulur
Pakar Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (UB) Malang, Wawan Sobari melihat, dengan munculnya nama Umar akan membuat menarik kontestasi 5 tahunan di Kabupaten Malang.
Dirinya juga mengatakan, bahwa dalam Pilkada Kabupaten Malang 2020 Nahdlatul Ulama (NU) memegang peranan penting dan merupakan kunci untuk pemenangan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati.
"Justru kuncinya ada di NU. Menurut saya NU bisa punya peran sentral di sini. Namun satu hal, yang namanya Nahdlatul Ulama itu basis massanya akan sangat cair karena NU itu tidak berpihak secara politik," jelasnya ketika dikonfirmasi oleh MalangTimes, Kamis (25/6/2020).
Wawan juga mengatakan, bukti cairnya massa NU terdapat di Pemilihan Gubernur Jawa Timur yang mempertemukan kedua pasangan calon yang berbeda garis. Yakni yang satu dari golongan abangan sekaligus incumbent, di sisi lain terdapat pasangan calon dari golongan religius. Tetapi secara kultural keduanya merupakan masyarakat Nahdliyin.
"Itu yang saya bilang tadi NU itu cair. Tetapi di sisi lain jika solid, dokter Umar bisa dimanfaatkan posisi beliau untuk didukung oleh badan-badan otonom NU di bawah, seperti muslimat fatayat," ujarnya.
Kesolidan tim sangat dibutuhkan jika nantinya resmi mengusung Umar Usman. Karena figur incumben yakni Sanusi juga dari kalangan figur Nahdliyin.
"Tinggal nanti kekuatan figurnya inilah yang menentukan. Apalagi NU dekat dengan PKB, akar kultural PKB ada di NU, jadi menarik. Karena menurut saya dr. Umar Usman ini yang paling punya peluang dibanding dengan figur-figur lain selain independen ya," jelas Wawan.
Baca Juga : Pilkada Kabupaten Malang, Gerindra Terus Bangun Komunikasi, Rekom Keluar Juli
Disinggung soal figur siapa yang cocok mendampingi Umar Usman serta soal koalisi partai, Wawan mengungkapkan, bahwa yang cocok mendampingi figur Umar yakni figur dari partai politik yang siap berkoalisi dengan PKB. Serta mempunyai basis mesin politik yang kuat. Hal itu terdapat di dalam partai-partai menengah seperti Golkar, NasDem dan Gerindra.
"Menurut saya figur yang bisa berkoalisi dengan PKB. Tapi punya akar massa yang istilahnya bisa menggerakkan, kan mesin politik. Kalau saya sih menyarankan partai-partai menengah, seperti Golkar, NasDem, Gerindra itu bisa. Untuk mencitrakan PKB adalah partai nasionalis religius," ungkapnya.
Terkait contoh partai politik apa yang mempunyai basis massa dan mesin politik yang berjalan, Wawan mencontohkan Partai Golkar, NasDem dan Gerindra. Karena figur Umar Usman yang bakal diandalkan yakni dari figur grass root nya.
"Golkar, NasDem, Gerindra itu mesinnya jalan. Terbukti dari Pemilu terakhir sudah mempunyai kursi. Jadi menurut saya sangat memungkinkan di situ. Karena menandingi figur incumbent Pak Sanusi dengan figur ketua DPC nya Pak Didik itu maju. Ya sekarang butuh kombinasi kekuatan mesin parpol dan kekuatan mesin figur," pungkasnya.