Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang pada 9 Desember 2020 membuat para pimpinan partai politik terus menjalin komunikasi intens untuk mempersiapkan pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Salah satunya DPC (Dewan Pimpinan Cabang) Partai Gerindra Kabupaten Malang. Melalui ketuanya, Chusni Mubarok, dikatakan Gerindra hingga saat ini terus menjalin komunikasi intens dengan partai-partai yang mempunyai kursi di DPRD Kabupaten Malang ataupun non-kursi.
"Sejak awal sudah kami komunikasi dengan PDIP. Beberapa saat yang lalu saya bertemu dengan jajaran di PKB. Dengan Golkar juga sudah saya komunikasikan. Dengan Hanura, PPP, Demokrat. Partai-partai non-kursi juga sudah komunikasi," ungkapnya.
Chusni mengatakan, dengan tujuh kursi di DPRD Kabupaten Malang, Gerindra harus berkoalisi di Pilkada Kabupaten Malang 2020. "Gerindra secara prinsip karena kursi kami 7 sehingga wajib berkoalisi. Tentunya dengan semakin besarnya koalisi, kekuatan semakin besar. Tinggal bagaimana partai-partai ini menyamakan frekuensi sehingga ketemu komitmen untuk mengusung pasangan calon secara bersama-sama," ungkapnya.
Saat ini sejumlah nama calon telah muncul di ruang publik. Salah satunya yang terang-terangan mendeklarasikan diri sebagai bakal pasangan calon dari PDI Perjuangan, yakni Sanusi dan Didik Gatot Subroto.
Selain itu, terdapat nama Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai Golkar Kabupaten Malang Siadi. Sesuai dengan surat penetapan sementara Nomor: 208/Golkar/III/2020 tertanggal 21 Maret 2020 dari DPP Partai Golkar, Siadi dipasangkan dengan Martiyani Setyaningsih atau Tyas Sujud Pribadi (Istri Sujud Pribadi, mantan bupati Malang).
Juga ada nama Ali Ahmad selaku ketua DPC PKB Kabupaten Malang, Lathifah Sohib (anggota DPR-RI), Umar Usman (ketua PCNU Kabupaten Malang), Hasan Abadi (Rektor Universitas Islam Raden Rahmat), serta mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Didik Budi Muljono.
Baca Juga : Partisipasi Masyarakat Terus Menurun, KPU Kabupaten Malang Target 60% di Pilkada 2020
Chusni mengatakan, meskipun Gerindra mempunyai tujuh kursi di DPRD Kabupaten Malang dan nama Chusni sendiri juga sempat menghiasi ruang publik untuk mengikuti kontestasi politik, serta arahan DPP Partai Gerindra yang memprioritaskan kader internal untuk maju di pilkada, dalam perpolitikan harus mempunyai perhitungan yang realistis dan logis untuk memperoleh kemenangan.
"Tentunya dengan menghitung kekuatan kami. Artinya prioritas pertama kita mendorong kader kami untuk siap tampil dan ikut berkontestasi. Selebihnya ya asionalitas kekuatan partai itu yang akan kami jadikan pertimbangan," bebernya.
Terkait akan merapat dan mengusung pasangan calon siapa, intinya DPC Partai Gerindra Kabupaten Malang akan menggunakan pendekatan logis dan realistis. "Yang pasti komunikasi kami selama ini dengan partai-partai dan calon-calon sudah hampir matang. Tinggal nanti kami dorong ke DPD dan DPP untuk diputuskan. Tentunya dengan pertimbangan dan referensi yang komplet. Sehingga keputusan nanti benar-benar sesuai dengan kehendak dan keinginan organisasi secara utuh," tandasnya.
Menurut Chusni, pasangan calon yang akan direkomendasikan DPP Partai Gerindra untuk Pilkada Kabupaten Malang akan keluar sekitar akhir Juli atau awal Agustus. "Juni ini saya menyelesaikan di tataran komunikasi. Nanti Juli kami finalisasi sekaligus kami sudah punya gambaran untuk kami bawa ke DPP," pungkasnya.