free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Zona Kuning, Wali Kota Kediri Ajak Mahasiswa Berperan Aktif Hadapi Covid-19

Penulis : Bambang Setioko - Editor : Dede Nana

22 - Jun - 2020, 21:35

Placeholder
Melalui Webinar, Wali Kota Kediri ajak mahasiswa berperan aktif dalam penanganan penyebaran Covid-19. (Foto: Ist)

Kota Kediri ditetapkan sebagai zona kuning Covid-19 hingga saat ini. Hal ini berdasarkan data Gugus Tugas Pusat bersama BNPB per tanggal 15 Juni 2020, yang menempatkan Kota Kediri di zona kuning. 

Zona kuning yang masih disandang itu didasarkan jumlah konfirmasi postif di Kota Kediri sebanyak 57. Dengan rincian, dinyatakan sembuh sebanyak 20 orang dan 1 orang meninggal.

Baca Juga : Haul Bung Karno, Pemkab Blitar Gelar Doa Lintas Agama dan Pengajian Akbar via Virtual

Kondisi inilah yang membuat Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, mengajak serta mahasiswa dalam penanganan penyebaran Covid-19. Saat Mas Abu, sapaan Wali Kota Kediri, menjadi narasumber dalam Webinar pembekalan KKN tahun 2020, Senin (22/6/2020).

Mas Abu mengatakan, dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, mahasiswa juga memiliki peranan yang sangat penting. Pasalnya, mahasiswa adalah salah satu agent of change bagi masyarakat.

“Kalau dulu yang harus diubah adalah pola pikir, sekarang yang harus diubah adalah kebiasaan masyarakat. Pandemi covid-19 ini memang merubah semua yang ada di dunia. Baik secara ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sosial. Oleh karena itu kita harus menyamakan frekuensi apa saja yang harus kita ubah,” ucapnya dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Institut Agama Islam Tribakti, serta diikuti 328 Mahasiswa. 

Orang nomor satu di Kota Kediri ini juga menjelaskan peran lain yang bisa dilakukan oleh mahasiswa dalam penanganan penyebaran Covid-19.

Pertama, yang dapat dilakukan adalah memulai tindakan pencegahan Covid-19 mulai dari diri sendiri, keluarga, serta lingkungan tempat tinggalnya dengan tetap di rumah saja. Apabila keluar hanya ketika ada kepentingan yang mendesak saja. 

Kedua, lanjut Mas Abu, mahasiswa dapat memanfaatkan media sosial untuk membuat gerakan bersama secara online untuk mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan menjaga jarak fisik. Serta dapat menggalang donasi yang ditujukan kepada yang membutuhkan di tengah pandemi. 

“Ketiga, mahasiswa dapat melakukan gerakan sosial dengan terjun langsung menjadi relawan satgas covid-19. Mahasiswa dapat pula menjadi relawan dengan menyalurkan bantuan logistik, makanan bergizi, vitamin, masker, dan sebagainya,” urainya.

Tak hanya itu peran mahasiswa dalam penanganan penyebaran Covid-19 juga bisa memanfaatkan waktu di rumah dengan mengeksplor bakat dan minat yang selama ini belum tergali. Seperti membuat lagu, belajar editing video atau foto, menulis atau membaca buku. 

“Hasil eksplorasinya bisa dikolaborasi atau bisa juga menyelesaikan hal-hal yang sebelumnya tidak selesai sebelum covid-19,” lanjutnya.

 Kelima, mulai menggali ide-ide usaha. “Mungkin di masa pandemi ini ada peluang usaha yang bisa berkelanjutan untuk usaha di masa depan,” tambah Mas Abu yang juga menyampaikan, bahwa klaster konfirmasi positif di Kota Kediri ini berasal dari luar kota. 

"Paling banyak dari klaster Pabrik Rokok Mustika. Dan sejak tanggal 14 hingga hari ini tidak ada penambahan kasus konfirmasi positif. Semoga segera berstatus zona hijau,” imbuhnya.

Tak hanya meminta peran aktif para mahasiswa dalam penanganan pencegahan Covid-19,  Mas Abu juga memberikan beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menjaga produktivitas para milenial.

Baca Juga : Masih Tergolong Kawasan Berisiko, Pemkot Malang Ingatkan Warga Tak Nongkrong Sembarangan

“Pertama tetap disiplin dan buatlah list pekerjaan ataupun tugas yang harus diselesaikan sehingga tetap selesai tepat waktu. Kedua, komunikasi dan koordinasi dengan teman dan dosen harus tetap dijaga. Harus dipastikan penggunaan perangkat dan jaringan internet yang cepat dan stabil untuk mendukung komunikasi berjalan lancar,” ucapnya.

Dalam webinar ini juga terdapat sesi tanya jawab. Ada beberapa pertanyaan yang diberikan kepada Wali Kota Kediri. Seperti pertanyaan tentang kesiapan Kota Kediri menghadapi era New Normal.

 Menanggapi pertanyaan tersebut, Walikota Kediri menjelaskan, di Kota Kediri masyarakat disarankan untuk beradaptasi dengan era saat ini.

“Kita Alhamdulillah tidak kena PSBB dan kita tidak mau kena PSBB. Di Kota Kediri kita tidak New Normal, tapi harus menyadarkan masyarakat dengan adaptasi. New normal itu kan kebiasaan baru. Seperti tempat makan boleh buka yang diawal-awal dulu diharuskan take away. Sekarang boleh makan ditempat tapi tidak boleh berlama-lama. Setelah selesai makan ya langsung pulang tidak nongkrong-nongkrong dulu,” jawab Mas Abu.

Terakhir, Wali Kota Kediri memberikan pesan bahwa KKN adalah pengabdian kepada masyarakat. Jadi mahasiswa harus memberikan contoh yang baik bagi masyarakat.

"Masyarakat kita masih banyak yang tidak tahu tentang corona. Kalian harus bikin movement yang mengedukasi masyarakat agar mereka paham,” pungkasnya.

 

 

 


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Bambang Setioko

Editor

Dede Nana