Berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Malang, para pembesuk tahanan bakal terhibur dengan hadirnya Museum Penjara. Museum tersebut baru saja diresmikan. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jatim, Selasa (16/6/2020).
Pada museum penjara tersebut, berisi barang-barang antik dan barang-barang lama yang dulunya sempat digunakan di Lapas Klas 1 Malang pada zaman dahulu, seperti mesin tenyunz mesin foto copy, alat pemadam kebakaran dan benda bersejarah lainnya.
Baca Juga : Penyerang Novel Baswedan Dituntut 1 Tahun Penjara, Peneliti Pukat UGM Beber Kejanggalan
Selain itu, pada museum penjara juga tersedia dokumentasi foto-foto kondisi Lapas pada masa dahulu, lengkap dengan dokumentasi foto kegiatan para narapidana saat itu. Bukan hanya itu, di situ juga terdapat dokumentasi foto-foto para pimpinan Lapas dari masa ke masa.
Krismono, Kakanwil Kemenkumham Jatim, menjelaskan jika di Lapas Lowokwaru memang banyak benda bersejarah mulai dari zaman Belanda. Karenanya dengan dibuatkan sebuah museum, benda-benda tersebut tentunya akan semakin terawat sehingga akan terus bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya.
"Ini juga sebagai wahana edukasi, mungkin saja nanti ada juga murid-murid SMP, SMA yang berkunjung ke sini untuk melihat dulu penjara itu seperti apa dan sekarang seperti apa, ini ada buktinya," bebernya.
Selain itu, bagi para pembesuk, museum ini tentunya bisa juga dimanfaatkan sebagai taman rekreasi ketika menjenguk keluarganya di dalam Lapas. Sehingga kembali lagi, mereka mengetahui kondisi Lapas saat dahulu dan Lapas saat sekarang.
"Sepengetahuan saya, di Indonesia, saya baru lihat (museum) di Lapas Malang ini. Ini adalah ide yang cemerlang dari Kalapas Klas 1 Malang (Agung Krisna). Tempatnya juga starategis," bebernya.
Disampaikan Krismono, jika lokasi museum penjara dahulunya adalah merupakan sebuah tempat masak. Di atas bangunan tersebut merupakan lokasi tandon air. Tempat tersebut kemudian pada zaman ia memimpin, dijadikan sebagai sebuah garasi bus.
"Tempatnya bagus, di atasnya juga ada tulisan Pendjara Lowokwaru, di sampingnya ada tulisan Anno (tahun) 1918. Dan dibuat di tahun itu juga," terangnya.
Selanjutnya, pihaknya juga akan menginstruksikan satuan kerja lainnya, untuk bilamana terdapat barang-barang lama dan bersejarah di sekitarnya agar dikirimkan ke museum ini.
Baca Juga : Novel Baswedan Pertanyakan Keseriusan Jokowi Terkait Penegakan Hukum di Indonesia
"Saya kira pada satuan kerja, ada saja benda-benda lama, tentunya bagus ditempatkan di sini untuk semakin melengkapi koleksi," pungkasnya.
