Kamar Dagang Industri (Kadin) Kota Malang mengajak seluruh pengusaha di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk bisa berinovasi. Tak hanya itu, Kadin juga minta pelaku usaha dapat menemukan pola bisnis baru agar tidak terjebak dalam jurang pandemi Covid-19 yang cukup membuat ekonomi macet.
Keluhan yang cukup banyak disampaikan oleh pelaku UMKM sejak pandemi Covid-19 masuk Kota Malang adalah sepinya daya beli masyarakat.
Baca Juga : Riset: Kapsul Bayam dan Kunyit Dapat Tingkatkan Kualitas Daging Ayam Broiler
Hal itu juga tidak lepas dari pendapatan yang juga dikeluhkan kebanyakan masyarakat karena pekerjaan mereka yang tidak menentu.
Ketua Kadin Kota Malang Heru Pamungkas mengatakan bahwa untuk mengantisipasi sepinya daya beli masyarakat, ia memberi arahan agar UMKM lebih inovatif dan bisa mempunyai pola bisnis yang membuat daya beli semakin terjaga.
Bahkan, Kadin Kota Malang siap untuk mengawal kinerja dari UMKM yang dianggap sangat mampu untuk terus survive di tengah badai wabah penyakit sekarang ini.
"Kami akan dampingi dan kawal. Efeknya (akan) luar biasa. Omsetnya nanti bisa naik. Kami juga fasilitasi sertifikasi halalan toyyiban sehingga Kota Malang menjadi pusat wisata halal," ujar Heru Pamungkas.
Baca Juga : Restrukturisasi Keuangan di Kota Malang Berhasil Redam Ratusan PHK
Di sisi lain, digitalisasi UMKM dinilai sangat penting untuk keberlangsungan bisnis di era revolusi industri 4.0. Karena jika mengandalkan cara berbisnis lama tentunya akan membuat kesulitan tersendiri bagi UMKM.
"Kami akan geliatkan UMKM dengan branding digital. Apalagi ini sudah eranya revolusi industri 4.0. Bahkan kita bantu sampai bisa ekspor," tegas Heru Pamungkas.