Secara terang-terangan Bupati Malang HM Sanusi, memita agar status RS (Rumah Sakit) Prima Husada yang selama ini ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit rujukan bagi pasien covid-19 dicabut.
Hal itu disampaikan oleh Sanusi sesaat sebelum menghadiri agenda rapat evaluasi new normal life, yang rencananya bakal dilangsungkan di Pringgitan Pendopo Agung, Senin (8/6/2020) malam.
Baca Juga : Ulama dan Tokoh di Tulungagung Laporkan Politisi Koboi ke Polisi
”Saya minta ke Gubernur (Jawa Timur) agar RS Prima Husada tidak dijadikan rumah sakit rujukan (bagi pasien covid-19),” kata Bupati Malang Sanusi.
Apakah itu artinya secara otomatis Pemerintah Daerah Kabupaten Malang meminta agar status rumah sakit rujukan di Prima Husada dicabut?, Sanusi membenarkan pertanyaan yang diajukan oleh wartawan kepadanya tersebut. ”Ya harusnya gitu,” sambung Sanusi.
Kekecewaan Bupati Malang terkait kinerja RS Prima Husada itu, berawal dari hasil evaluasi bersama Tim Satgas New Normal Life dan Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Kabupaten Malang.
Dari hasil evaluasi beberapa waktu lalu itu, RS Prima Husada disinyalir menjadi salah satu klaster baru yang menyebabkan masifnya penyebaran covid-19, khususnya di wilayah Malang Utara termasuk Kecamatan Singosari.
”Nah antara lain itu, salah satunya penularan (covid-19 di Kabupaten Malang) dari sana (RS Prima Husada),” kata Bupati Malang saat ditanya apakah penyebab masifnya penularan covid-19 di Kabupaten Malang karena tertular dari wilayah RS Prima Husada.
Sebagai informasi, dari 33 Kecamatan yang ada di pemerintahan Kabupaten Malang, Kecamatan Singosari memang berada di posisi pertama sebagai wilayah terbanyak kasus positif covid-19.
Rinciannya, dari 102 kasus positif covid-19 yang terekap pada Senin (8/6/2020) petang. Sebanyak 34 diantaranya berasal dari klaster Singosari dan RS Prima Husada.
Baca Juga : Viral Video Pasien Covid-19 di Ruang Isolasi Jombang Teriak Kelaparan
Dari jumlah tersebut, 6 pasien di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan jumlah pasien dari wilayah Kecamatan Singosari yang dinyatakan meninggal dunia ada 4 orang jiwa.
Sedangkan sisanya, yakni 24 pasien terpantau masih menjalani penanganan medis karena terpapar covid-19. Penjabarannya, sebanyak 5 pasien dirawat di Rumah Sakit, 9 pasien di Gedung Observasi, dan 10 lainnya menjalani isolasi mandiri.
”Kelonjakan besar ini lagi di-tracing, apa penyebabnya, klasternya dari mana. Hasilnya, salah satu penularannya ternyata dari sana (RS Prima Husada),” ucap Bupati Malang.
Selain meminta kepada Pemprov (Pemerintah Provinsi Jawa Timur) agar status rujukan pasien covid-19 di RS Prima Husada dicabut, Bupati Malang juga meminta kepada instansi yang bergerak di bidang kesehatan agar tidak merujuk pasien covid-19 ke salah satu rumah sakit yang ada di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang tersebut.
”Kalau ke Dinkes dan Puskesmas sudah saya perintahkan jangan merujuk (pasien covid-19) ke Prima Husada,” pungkasnya.