Kabar tentang New Normal yang belakangan mulai dipahami masyarakat untuk bisa beraktivitas dengan protokol kesehatan, mulai dirasakan pedagang pasar baru Lumajang, yakni kondisi pasar mulai kembali normal.
Walau tidak 100 persen kembali normal seperti semula, namun omset sejumlah pedagang di Pasar Baru Lumajang mulai beranjak naik, bahkan sejumlah supplier kebutuhan pasar mulai berani membawa barang dalam jumlah besar.
Baca Juga : Kapiten Coffee Beer yang Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Muhammad Hotep, salah seorang pedagang di Pasar Baru Lumajang mengatakan, pada awal pandemi corona di Lumajang, pasar benar-benar sepi, bahkan sejumlah supplier memilih menahan barangnya, karena sepi pembeli.
"Saat awal pandemi kemarin kita tidak berani mengambil sayur dalam jumlah besar. Misalnya tomat, cabe besar, dan sayur lainnya, kita tidak berani membeli dalam jumlah besar, karena pasarnya sepi," kata Muhammad Hotep.
Bahkan menurut Hotep, sejumlah komiditi seperti bawang putih, kemiri, dan barang tahan lama lainnya, terpaksa harus ditahan dulu, walau dengan resiko harga turun.
"Kalau pembelinya tidak ada, untuk barang terlanjur kita stok, kita tahan dulu. Memang resikonya harga turun dan terjadi penyusutan. Tapi itu sudah merupakan resiko," kata Muhammad Hote kemudian.
Baca Juga : Restrukturisasi Keuangan di Kota Malang Berhasil Redam Ratusan PHK
Sementara pedagang lainnya, yang ditemui media ini menyebutkan, selama beberapa hari terakhir sejumlah sayur mayur permintaannya sudah mulai meningkat.
"Kalau yang saya lihat masyarakat juga mulai menyadari kok soal protokol kesehatan. Sebagian besar sudah menggunakan masker, walau masih banyak juga yang bandel. Namanya juga di pasar, orangnya macam-macam memang," terang Muhammad Hotep kemudin.