Memasuki tahapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau New Normal di Kabupaten Blitar, sejumlah persiapan terus dilakukan. Salah satunya di sektor pariwisata yang sempat terpuruk di tengah pandemi Covid-19.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar diketahui akan melakukan normalisasi pariwisata yang sempat lumpuh akibat Covid-19. Kesiapan dan persiapan tersebut dibahas melalui Webinar dengan tema “Kabupaten Blitar Menuju Wisata New Normal”, Sabtu (6/6/2020).
Baca Juga : Ini Dia, Kelebihan Tiga Inovasi Kota Malang untuk Lomba Inovasi Daerah Kemendagri
Agenda ini sekaligus merupakan rangkaian acara Pemkab Blitar memperingati Hari Lahir Presiden Pertama RI Ir Soekarno (Bung Karno).
Webinar yang dipusatkan di Pendapa Agung Ronggo Hadi Negoro menghadirkan beberapa narasumber. Diantaranya Bupati Blitar Rijanto, Kepala Dinas Parbudpora Suhendro Winarso, Kepala Dinas Kesehatan dr Kuspardani, Kepala Dinas Budpar Provinsi Jatim Sinarta, dan Ketua Bapparda Kabupaten Blitar Akhsin Al Fata. Acara ini disiarkan secara live streaming melalui Channel You Tube Pemkab Blitar.
Bupati Blitar Rijanto, menyampaikan Webinar yang digelar kali ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan Bulan Bung Karno yang digelar Pemkab Blitar. Khusus Webinar kali ini kegiatan dilaksanakan untuk memperingati hari kelahiran Putra Sang Fajar.
Sesuai dengan petunjuk pemerintah, kegiatan dikemas dengan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
“Ada banyak acara untuk hari ini kita peringati Hari Lahir Bung Karno. Salah satunya yang sangat bagus ini, Webinar mengupas pariwisata Blitar di era new normal,” ungkap Rijanto.
Terkait pariwisata di era new normal, bupati memaparkan bahwa Kabupaten Blitar tengah melakukan penataan terkait skema dan standart operasional prosedur (SOP) pengelolaan wisata di tengah pandemi.
”Untuk persiapan kita tata betul. Jadi sebelum ada petunjuk yang jelas dari pemerintah pusat, kita sudah persiapan. Persiapan termasuk dari Webinar ini untuk menggali masukan-masukan. Ke depan kebijakan untuk sektor wisata akan kita rumuskan untuk memajukan sektor pariwisata,” terang pemimpin yang dikenal peduli dan dekat dengan rakyat ini.
Pemkab Blitar ingin agar pengelolaan wisata di era new normal tidak memunculkan klaster baru Covid-19. Dalam hal ini Rijanto mendorong diterbitkanya Peraturan Bupati (Perbup) terkait pengelolaan pariwisata di era new normal.
”Ini nanti akan kita rumuskan dan buatkan Perbup. Dalam situasi ini kita harus bergotong royong bersama-sama demi kemajuan Indonesia ke depan,” tegas orang nomor satu di Kabupaten Blitar.
Kepala Dinas Parbudpora Kabupaten Blitar, Suhendro Winarso menyampaikan, sesuai petunjuk Pemerintah Pusat dan Provinsi, saat ini wisata di Indonesia masih masuk dalam tahap pra kondisi new normal. Dalam tahap ini, seluruh OPD terkait di jajaran Pemkab Blitar tengah menyusun SOP yang nantinya akan digodok penjadi Perbup.
“Perbup itu nantinya banyak sektor, tak hanya wisata. Wisata akan menjadi salah satu sektor di Perbup tersebut. Untuk wisata, SOP nya seperti SOP travel, SOP restoran, SOP destinasi, SOP hotel, nanti semuanya akan dipadukan. Kami saat ini dalam tahap komunikasi dengan teman-teman pelaku industri wisata,” terangnya.
Suhendro menambahkan, beberapa SOP sudah diatur oleh Kementerian Pariwisata dan akan ditindaklanjuti di eksekutif tingkat daerah. Diantaranya SOP travel atau biro perjalanan wisata. SOP ini tengah dalam pembahasan oleh Pemkab Blitar dalam rangka persiapan pariwisata Blitar menyambut era new normal.
“Untuk SOP travel, seperti aturan penumpangnya 50 persen dari jumlah kendaraan. Ini yang akan kita sosialisasikan dan diskusikan dan nanti akan dijadikan Perbup. Sehingga nanti ketika new normal diterapkan kita telah benar-benar siap," lanjutnya.
Blitar, tegas Suhendro, perkembanganya bagus, walau masih ada penambahan kasus Covid-19 di Jatim.
Baca Juga : Masa Transisi Malang Raya Menuju New Normal Ditambah Seminggu
"Kita belum tahu apakah nanti pemerintah mengijinkan Blitar untuk new normal. Namun demikian kita tetap persiapan, agar ketika nanti Blitar diijinkan untuk new normal maka kita telah benar-benar siap,” papar birokrat yang juga seorang dalang ini.
Tataran new normal dipastikan juga akan merubah beberapa pola pariwisata. Seperti pengaturan cara masuk wisatawan ke suatu destinasi wisata.
”Bukan pembatasan jumlah wisatawan, tapi cara masuknya. Jadi model sekarang ini di tataran new normal, misalnya destinasi dalam kondisi hanya menerima 500 tamu melalui booking online. Inovasi new normal itu diantaranya seperti ini,” imbuh Suhendro.
Di kesempatan yang sama, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (Bapparda) Kabupaten Blitar, Aksin Al Fata, mengatakan era new normal sudah pasti akan merubah cara berwisata customer. Di situasi ini destinasi wisata dituntut untuk lebih memperhatikan kebersihan, keamanan dan kesehatan yang nantinya akan diatur dalam SOP yang dikeluarkan pemerintah daerah.
“Yang kami dorong hari ini adalah SOP itu harus segera terbit. SOP itu akan diterapkan di sektor wisata dan sektor-sektor yang lain,” ujarnya.
Terbitnya SOP tersebut akan menjadi pegangan bagi pelaku industri wisata dalam menyongsong era new normal life.
Aksin menilai, sektor wisata di Kabupaten Blitar memegang peran penting pertumbuhan sektor-sektor lainya. Oleh sebab itu SOP untuk sektor wisata harus segera dirumuskan untuk menyongsong kebangkitan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita harus bersiap diri, jangan sampai ketika new normal diberlakukan kita belum siap. Momentum mengawali ini sangat penting. Oleh sebab itu kami mendorong segera diterbitkanya surat keputusan bersama yang di dalamnya terdapat regulasi yang mengatur tentang SOP untuk sektor wisata," ujarnya.
"Ketika kita sudah benar-benar siap dan ada rekomendasi dari Satgas Covid yang menyatakan wisata Blitar sudah boleh buka kembali maka kita sudah benar-benar siap,” tandas Aksin.(Adv)