Pemerintah Kota Malang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang telah mengajukan tiga inovasi untuk diikutkan dalam lomba inovasi daerah Kemendagri.
Ketiga inovasi itu sudah dijalankan untuk melayani masyarakat selama pandemi Covid-19.
Baca Juga : Bupati Malang Pilih Kepala DPKPCK Jadi Plt Sekda Karena Ini...
Kepala Bappeda Kota Malang Dwi Rahayu menyampaikan, ketiga inovasi yang diajukan dalam loma tersebut adalah inovasi ganjil genap di pasar rakyat Kota Malang, layanan izin online (Izol) milik Disnaker-PMPTSP Kota Malang, dan kampung tangguh di Kelurahan Purwantoro yang masuk dalam kategori wisata.
"Inovasi itu sudah ada sesuai protokol kesehatan dan tidak mengada-ada untuk kepentingan lomba," katanya.
Ketiga inovasi tersebut tentunya memiliki kelebihannya masing-masing.
Berikut ini kelebihan dari tiga inovasi yang menjadikan Kota Malang optimis dalam lomba inovasi daerah.
1. Sistem Genap-Ganjil Pasar Rakyat
Pasar rakyat menjadi salah satu jantung perekonomian di Kota Malang.
Selama pandemi Covid-19, pasar menjadi salah satu roda perekonomian yang cukup terpuruk.
Tak ingin keterpurukan berlangsung lama, Pemerintah Kota Malang kemudian memutuskan melakukan sistem genap ganjil di pasar.
Penerapan sistem genap ganjil yang dikomandoi oleh Diskoperindag Kota Malang itu bertujuan memangkas kerumunan di pasar rakyat.
Masyarakat yang berbelanja diajak untuk mengikuti protokol kesehatan dengan cara tetap menjaga jarak saat berbelanja.
Melalui sistem genap ganjil, diharapkan masyarakat tak bergerumbul karena bedak atau tempat berdagang para pedagang di pasar rakyat dibuat secara bergantian.
Sehingga, lapak tak penuh seperti saat hari-hari normal. Petugas pun senantiasa bertugas dan mengingatkan agar tak ada kerumunan selama belanja berlangsung.
Sistem genap ganjil disepakati dilaksanakan di pasar rakyat Kota Malang, mengingat kebutuhan dasar masyarakat juga dijual di pasar.
Selama penerapan sistem genap ganjil, para pedagang dan pembeli juga diharuskan menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari menggunakan masker hingga mencuci tangan di pintu masuk pasar.
2. Layanan Izin Online (Izol) Disnaker-PMPTSP
Jauh sebelum pandemi covid-19, Disnaker-PMPTPS Kota Malang telah mengembangkan layanan berbasis online.
Layanan ini di luar layanan Online Single Submission (OSS) yang dikembangkan pemerintah pusat dalam memberi kemudahan layanan perizinan.
Baca Juga : 6 Hal Yang Jadi Acuan Pelaksanaan Transisi Menuju New Normal Pasca PSBB Malang Raya
Layanan izin online yang dikembangkan Disnaker-PMPTPS Kota Malang ini sendiri dikhususkan untuk memudahkan masyarakat Kota Malang yang jenis izinnya tak ada di OSS.
Sama halnya dengan jenis layanan online pada umumnya, layanan online ini sangat memudahkan masyarakat tanpa harus datang ke kantor Disnaker-PMPTSP.
Untuk mengakses layanan non perizinan tersebut, maka dapat memanfaatkan laman izol.malangkota.id.
Masyarakat tak perlu ke kantor Disnaker-PMPTPS, melainkan cukup memanfaatkan laman tersebut. Apabila mendapat kesulitan, dapat menghubungi Disnaker-PMPTPS melalui berbagai media sosial.
3. Kampung Tangguh Purwantoro untuk Kategori Wisata
Inovasi ke tiga adalah Kampung Tangguh Purwantoro yang sudah dikembangkan masyarakat sekitar.
Kampung tangguh tersebut telah digerakkan masyarakat bersama jajaran TNI/Polri dan perguruan tinggi. Kemudian didukung penuh oleh Pemerintah Kota Malang.
Kampung tersebut menjadi salah satu percontohan untuk menyiapkan masyarakat yang andal dalam kondisi pandemi Covid-19.
Ada banyak fasilitas yang dimiliki kampung tangguh tersebut, termasuk keberadaan rumah isolasi.
Selain itu, fasilitas lain yang dimiliki di Kampung Tangguh Semeru RW 05 tersebut seperti pengolahan ikan lele untuk dijadikan bentuk pangan berupa bakso, steak, nugget hingga sempol.
Kemudian, ketahanan telolet (terong, lombok, lele, tomat). Lalu, lumbung pangan hingga penyediaan mlijo atau sayur mayur gratis yang diperuntukkan bagi warga yang membutuhkan.
Masyarakat juga diajarkan tata cara mengurus jenazah pasien yang terkonfirmasi Covid-19. Sehingga, setiap persiapan telah dilakukan secara matang oleh masyarakat.
Ketiga inovasi yang telah dijalankan sesuai dengan protokol kesehatan itu diharapkan mampu mengharumkan nama Kota Malang. Selain itu, diyakini mampu memberi edukasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat.