Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang mengalami penurunan cukup drastis, dari dampak pembatasan operasiona tempat wisata karena Covid-19.
Di Lumajang, target PAD yang semula ditetapkan lebih dari Rp 3 Milyar pada tahun ini, diperkirakan hanya akan bisa dicapai 25 persennya saja, yakni sekitar Rp 750 juta.
Baca Juga : Boleh Buka tapi Lokasi-Lokasi Wisata di Kota Batu Belum Siap
Kabid Destinasi Pariwisata Kantor Dinas Pariwisatan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang Yudi Prasetyo kepada Jatimimes mengatakan, dalam rancagan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun ini, target PAD dari sektor pariwisata akan diubah menjadi Rp 750 juta, dari target sebelumnya diatas Rp 3 Milyar.
"Hari raya sudah kita lewati, biasanya pendapatan terbesar itu berasal dari wisata lebaran, dimana masyarakat banyak yang mengunjungi obyek wisata. Semua itu sudah lewat, maka targetnya juga harus dirubah menyesuaikan dengan potensi yang ada," kata Yudi Prastyo.
Diperkirakan, obyek wisata yang dikelola Pemkab Lumajang akan kembali nomal pada bulan September mendatang dengan protokol kesehatan. Sedangkan untuk wisata yang dikelola oleh Pokdarwis dan desa diperkirakan akan mulai bisa buka kembali pada bulan Juli mendatang.
"Kita sekarang sedang mengajukan protokol kesehatan untuk dibukanya obyek wisata, dan sedang dalam proses kajian tim. Jika segera ada keputusan, semoga bulan Juli mendatan, untuk obyek wisata yang dikelola oleh desa atau pokdarwis sudah mulai bisa beroperasi kembali," jelas Yudi Prasetyo kemudian.
Baca Juga : Lewat Virtual Trip, Jawa Timur Park 2 Ajak Penonton Ikut Rayakan Ultah ke-2 Sila
Dijelaskan, obyek wisata pemandian Selokambang merupakan obyek wisata dengan pendapatan terbesar selama ini. Untuk tahun ini, Selokambang juga mengalami penurunan dalam jumlah yang sangat dratis, karena penutupan obyek wisata dengan tujuan mencegah penularan Covid-19.
"Kita semua berharap situasi ini segera berkahir, dan semuanya bisa kembali seperti semula," ujar Yudi kemudian.