Jalan sangat penting untuk pengembangan ekonomi, terutama untuk arus barang dan jasa.
Di Tulungagung ada sekitar 1.024 ruas jalan sepanjang 1.775 kilometer.
Dari jumlah itu 70 persen dinyatakan mantap (layak). Sedang sisanya mengalami kerusakan.
Kepala Dinas PU Binamarga dan Tata Ruang Kabupaten Tulungagung melalui Sekretarisnya, Robinson Nadeak mengatakan tahun ini akan ada sekitar 81 ruas jalan yang diperbaiki.
Perbaikan jalan ini mengambil sumber anggaran dari APBD kabupaten dan sisanya DAK (dana alokasi khusus) tahun ini.
“Dari APBD sebesar 65 Milliar dan DAK sebesar 28 milliar,” ujar Robinson, Senin (2/3/20).
Dari DAK ada 5 ruas jalan yang akan diperbaiki, salah satunya adalah ruas jalan di Desa Ngujang dan Boro Kecamatan Kedungwaru menuju Karangrejo.
Di jalan ini memang tampak jalan yang berlubang merata hampir di seluruh badan jalan.
Lubang jalan itu ada yang berdiameter 1 meter dengan kedalaman 10-15 centimeter.
“Yang dari DAK ruas jalan Pagerwojo-Kauman, Ngujang-Karangrejo, Boyolangu-Campurdarat, Podorejo hingga Ngunut dan Kepatihan sampai jembatan Ngujang 2,” paparnya.
Untuk pemeliharaan atau perbaikan yang sifatnya ringan dan temporary (tambal sulam) diserahkan pada UPT (Unit Pelaksana Teknis) yang terbagi di 4 wilayah, yaitu di wilayah Kauman, Ngunut, Campurdarat dan Kota.
Masing-masing UPT mempunyai anggaran untuk perbaikan jalansebesar 1,5 milyar pertahun.
“Kalau itu rusaknya berat, UPT tidak mampu baru ditangani melalui bidang Binamarga,” ujarnya.
Meski demikian perbaikan yang berat tidak serta merta bisa dilakukan saat itu juga.
Ada prosedur yang dilalui untuk melakukan perbaikan jalan itu. seperti harus melakukan pengusulan perbaikan dan pengajuan penganggaran melalui E-Budgeting.
“Susahnya itu kita, kerusakan tahun ini baru bisa dperbaiki tahun depan atau tahun ini melalui PAK (Perubahan Anggaran Kabupaten),” terangnya.
PAK biasanya baru diusulkan pada trismester ke 3 pada tahun anggaran, atau pada bulan Agustus-September.
Ada 2 perbaikan yang dilakukan. Untuk kerusakan ringan akan dilakukan penambalan, sedang yang rusak parah akan dilakukan perbaikan menyeluruh (over lay) seperti ruas jalan Ngujang hingga Karangrejo.
“Kalau UPT sewaktu-waktu bisa (melakukan perbaikan) asalkan materialnya siap, ada dana pemeliharaan yang sewaktu-waktu bisa digunakan,” tuturnya.
Robinson juga menjelaskan kerusakan jalan bisanya diakibatkan oleh genangan air saat hujan.
Genangan air biasanya muncul dari air hujan yang tidak bisa mengalir lantaran adanya peninggian dan pengerasan bangunan di sepanjang bahu jalan.
“Kadang peninggian bahu jalan melebihi aspal, padahal bahu jalan tidak boleh dilakukan pengerasan, akhirnya air itu malah kejalan dan menimbulkan genangan dan lama-lama jalan rusak,” terang pria ramah itu.
Selain itu tonase (berat) kendaraan yang melebihi kekuatan jalan juga membuat jalan cepat rusak.
Selain perbaikan jalan, pihaknya juga melakuka perbaikan sarana pemeliharaan jalan seperti saluran drainase di tepi jalan.
Drainase ini berfungsi membuang air air agar tidak menggenang sehingga menyebabkan aspal rusak.